Belakangan ini, ada kabar besar yang beredar di kalangan chip.

Informasi mengungkapkan bahwa Google mulai secara aktif menghubungi perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, ingin mereka mencoba chip TPU buatan sendiri. Ini bukan sekadar promosi bisnis—tujuan mereka sangat jelas, yaitu untuk menggantikan kartu grafis NVIDIA yang saat ini digunakan di pusat data.

Logika di balik hal ini sebenarnya cukup langsung. Saat ini, pelatihan AI pada dasarnya didominasi oleh GPU NVIDIA, harga dan pasokan terjepit di tangan mereka. Google sebagai salah satu perusahaan yang pertama kali membuat chip AI, selama bertahun-tahun TPU ini sebagian besar digunakan sendiri, sekarang tiba-tiba ingin menjualnya ke luar, pemilihan waktu ini cukup menarik.

Jika raksasa seperti Meta benar-benar mulai menggunakan TPU, dampaknya mungkin tidak kecil. Pertama, untuk biaya komputasi, dengan adanya pilihan tambahan, harga pasti akan turun; kedua, meskipun ekosistem CUDA dari NVIDIA sudah sangat kuat, jika klien besar mulai beralih, itu pasti akan sedikit menggoyahkan fondasinya.

Untuk cryptocurrency, hal ini patut diperhatikan. Proyek-proyek seperti RNDR dan Akash yang mengedepankan komputasi terdesentralisasi, selalu bercerita tentang memecahkan monopoli komputasi terpusat. Sekarang, raksasa teknologi tradisional sendiri mulai "mengurangi ketergantungan pada NVIDIA", logika narasi jaringan komputasi terdesentralisasi mungkin perlu dievaluasi kembali.

Dari sudut pandang lain, persaingan infrastruktur AI telah sepenuhnya meluas dari tingkat perangkat lunak ke perangkat keras. Perang komputasi ini baru saja dimulai, bagaimana perkembangan selanjutnya, mari kita lihat perlahan.