Tahun ini, kinerja pasar saham sangat bervariasi. Coca-Cola (KO) naik 16%, sementara PepsiCo (PEP) justru turun 10%. Kenapa? Utamanya adalah PEP mengalami kegagalan di pasar Amerika Utara—permintaan untuk produk Frito-Lay melambat, ditambah Quaker Oats harus menarik kembali produknya karena kontaminasi Salmonella (sumber kontaminasi ternyata telah bersembunyi di pabrik selama 4 tahun), yang langsung menekan pertumbuhan penjualan organik.
Perbandingan Pendapatan: KO lebih stabil, tetapi PEP memiliki basis yang lebih besar
Antara tahun 2021-2024, Coca-Cola mengalami pertumbuhan rata-rata 7% per tahun (dari 38,7 miliar USD menjadi 47,1 miliar USD), sedikit mengungguli kecepatan pertumbuhan PepsiCo yang 5% (dari 79,5 miliar USD menjadi 91,9 miliar USD). Pertumbuhan KO terutama didorong oleh penetapan harga yang tepat untuk menghadapi tekanan inflasi, dengan kinerja yang kuat di pasar Amerika Utara dan Amerika Latin. Meskipun PEP juga berhasil mempertahankan pertumbuhannya melalui kenaikan harga dan pangsa pasar untuk Pepsi tanpa gula dan Gatorade, krisis Quaker secara langsung membebani angka keseluruhan.
Tingkat Keuntungan Berbalik: PEP Diam-Diam Bangkit
Ada fenomena menarik di sini—laba bersih Coca-Cola turun dari 25,3% menjadi 22,6% (biaya dan pengeluaran pemasaran meningkat), sementara PepsiCo justru naik dari 9,6% menjadi 10,4%. Di balik ini adalah manajemen biaya dan strategi penetapan harga PEP yang mulai menunjukkan hasil.
Kesehatan Keuangan: KO lebih stabil
Rasio utang Coca-Cola hanya 16% (PEP adalah 27%), cadangan kas sebagai proporsi aset juga lebih tinggi (14% vs 8%). Dari angka-angka tersebut, KO memang lebih stabil secara finansial.
Perbandingan Harga Saham 4 Tahun: Semua Kalah dari Indeks Pasar
Sejak awal 2021 hingga sekarang, KO naik 40% (dari 50 dolar menjadi 70 dolar), PEP hanya naik 4% (dari 130 dolar menjadi 135 dolar), sementara S&P 500 naik 65%. Kedua raksasa minuman ini tertinggal jauh dari pasar. Mari kita lihat kinerja tahunan:
KO:2021 tahun naik 11%, 2022 tahun naik 11%, 2023 tahun turun 4%, 2024 tahun naik 9%
PEP:2021 tahun +21%, 2022 tahun +7%, 2023 tahun -3%, 2024 tahun -8%
KO lebih stabil, tetapi PEP agak kurang baik dalam dua tahun terakhir.
Penilaian adalah kunci: PEP sangat undervalued
Ini adalah tempat pembalikan. PEP saat ini diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (PER) 17 kali (laba per saham yang disesuaikan 8,03 dolar), jauh di bawah rata-rata 4 tahun sebesar 22 kali PER - artinya PEP sekarang dinilai rendah. Sebagai perbandingan, KO diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (PER) 25 kali (laba per saham 2,89 dolar), sudah di atas rata-rata historis 22 kali.
Kesimpulan Investasi: PEP lebih layak dibeli
PEP meskipun mengalami pukulan jangka pendek setelah insiden Quaker, tetapi mempertimbangkan:
Valuasi saat ini berada pada posisi terendah dalam sejarah
Pasar Amerika Utara memiliki ruang untuk naik
Diperkirakan pendapatan tahun depan akan pulih menjadi pertumbuhan satu digit tengah
Dari sudut pandang investasi nilai, PEP sekarang lebih menarik daripada KO. Tentu saja, jika Anda ingin menghindari volatilitas saham tunggal, diversifikasi portofolio juga merupakan pilihan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
PepsiCo vs Coca-Cola: Siapa yang merupakan pilihan investasi yang lebih baik?
Tahun ini, kinerja pasar saham sangat bervariasi. Coca-Cola (KO) naik 16%, sementara PepsiCo (PEP) justru turun 10%. Kenapa? Utamanya adalah PEP mengalami kegagalan di pasar Amerika Utara—permintaan untuk produk Frito-Lay melambat, ditambah Quaker Oats harus menarik kembali produknya karena kontaminasi Salmonella (sumber kontaminasi ternyata telah bersembunyi di pabrik selama 4 tahun), yang langsung menekan pertumbuhan penjualan organik.
Perbandingan Pendapatan: KO lebih stabil, tetapi PEP memiliki basis yang lebih besar
Antara tahun 2021-2024, Coca-Cola mengalami pertumbuhan rata-rata 7% per tahun (dari 38,7 miliar USD menjadi 47,1 miliar USD), sedikit mengungguli kecepatan pertumbuhan PepsiCo yang 5% (dari 79,5 miliar USD menjadi 91,9 miliar USD). Pertumbuhan KO terutama didorong oleh penetapan harga yang tepat untuk menghadapi tekanan inflasi, dengan kinerja yang kuat di pasar Amerika Utara dan Amerika Latin. Meskipun PEP juga berhasil mempertahankan pertumbuhannya melalui kenaikan harga dan pangsa pasar untuk Pepsi tanpa gula dan Gatorade, krisis Quaker secara langsung membebani angka keseluruhan.
Tingkat Keuntungan Berbalik: PEP Diam-Diam Bangkit
Ada fenomena menarik di sini—laba bersih Coca-Cola turun dari 25,3% menjadi 22,6% (biaya dan pengeluaran pemasaran meningkat), sementara PepsiCo justru naik dari 9,6% menjadi 10,4%. Di balik ini adalah manajemen biaya dan strategi penetapan harga PEP yang mulai menunjukkan hasil.
Kesehatan Keuangan: KO lebih stabil
Rasio utang Coca-Cola hanya 16% (PEP adalah 27%), cadangan kas sebagai proporsi aset juga lebih tinggi (14% vs 8%). Dari angka-angka tersebut, KO memang lebih stabil secara finansial.
Perbandingan Harga Saham 4 Tahun: Semua Kalah dari Indeks Pasar
Sejak awal 2021 hingga sekarang, KO naik 40% (dari 50 dolar menjadi 70 dolar), PEP hanya naik 4% (dari 130 dolar menjadi 135 dolar), sementara S&P 500 naik 65%. Kedua raksasa minuman ini tertinggal jauh dari pasar. Mari kita lihat kinerja tahunan:
KO lebih stabil, tetapi PEP agak kurang baik dalam dua tahun terakhir.
Penilaian adalah kunci: PEP sangat undervalued
Ini adalah tempat pembalikan. PEP saat ini diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (PER) 17 kali (laba per saham yang disesuaikan 8,03 dolar), jauh di bawah rata-rata 4 tahun sebesar 22 kali PER - artinya PEP sekarang dinilai rendah. Sebagai perbandingan, KO diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (PER) 25 kali (laba per saham 2,89 dolar), sudah di atas rata-rata historis 22 kali.
Kesimpulan Investasi: PEP lebih layak dibeli
PEP meskipun mengalami pukulan jangka pendek setelah insiden Quaker, tetapi mempertimbangkan:
Dari sudut pandang investasi nilai, PEP sekarang lebih menarik daripada KO. Tentu saja, jika Anda ingin menghindari volatilitas saham tunggal, diversifikasi portofolio juga merupakan pilihan.