Seorang kreator meraup $14 juta dari OnlyFans, lalu pergi dan menjadi salah satu pengkritik paling vokal dari platform tersebut.
Ironisnya? Dia membangun kekayaannya di platform itu, namun kini berkampanye menentang seluruh industri tersebut. Sebagian orang menyebutnya munafik. Yang lain melihatnya sebagai perubahan yang tulus. Apa pun itu, kisahnya menimbulkan pertanyaan tak nyaman tentang monetisasi konten digital dan harga yang sebenarnya dibayar para kreator.
Web3 menjanjikan solusi untuk ekonomi kreator, namun kasus seperti ini menunjukkan bahwa kompleksitasnya lebih dalam daripada sekadar desentralisasi atau insentif token.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NoStopLossNut
· 12-05 06:58
Sudah untung banyak lalu mulai mencaci platform, saya benar-benar salut dengan pola seperti ini.
Lihat AsliBalas0
ForkItAllDay
· 12-04 17:30
Sudah dapat 14 juta langsung mulai mengkritik platform, benar-benar klasik.
Lihat AsliBalas0
MEVHunterNoLoss
· 12-04 17:27
Setelah sudah cukup untung, mulai deh ngomongin buruk soal platform, trik seperti ini saya sudah sangat familiar.
Lihat AsliBalas0
LostBetweenChains
· 12-04 17:21
Setelah sudah cukup untung, mulai mencaci platform, pola seperti ini sudah terlalu sering saya lihat.
Lihat AsliBalas0
OffchainOracle
· 12-04 17:16
Setelah makan langsung berubah sikap, trik seperti ini juga tidak asing di industri tradisional.
Lihat AsliBalas0
rug_connoisseur
· 12-04 17:10
Ini adalah contoh klasik dari "setelah kenyang langsung tendang tangga", sudah dapat uang lalu mulai mengkritik platform, aksi seperti ini memang cukup menarik.
Seorang kreator meraup $14 juta dari OnlyFans, lalu pergi dan menjadi salah satu pengkritik paling vokal dari platform tersebut.
Ironisnya? Dia membangun kekayaannya di platform itu, namun kini berkampanye menentang seluruh industri tersebut. Sebagian orang menyebutnya munafik. Yang lain melihatnya sebagai perubahan yang tulus. Apa pun itu, kisahnya menimbulkan pertanyaan tak nyaman tentang monetisasi konten digital dan harga yang sebenarnya dibayar para kreator.
Web3 menjanjikan solusi untuk ekonomi kreator, namun kasus seperti ini menunjukkan bahwa kompleksitasnya lebih dalam daripada sekadar desentralisasi atau insentif token.