Kenyataan yang menyakitkan: banyak anak muda sedang menjadi korban penipuan tersembunyi tanpa mereka sadari.
Saat kamu menonton video pendek atau membaca postingan yang tidak bergizi, perhatianmu sedang dijual sebagai komoditas. Lalu waktu? Itulah mata uang sejati, kadang nilainya bahkan lebih tinggi dari BTC di dompetmu.
Coba pikirkan dari sudut pandang lain: jika setiap orang hanya punya 80.000 jam dalam hidupnya (dengan asumsi umur 80-90 tahun), dan kamu bisa langsung menukar waktu itu dengan uang, bagaimana kamu akan menghabiskannya? Apakah dihabiskan untuk informasi sampah yang diberikan algoritma, atau dipakai untuk riset pasar, menambah pengetahuan, dan menangkap peluang siklus?
Inti dari ekonomi perhatian adalah membuat sumber daya terpentingmu—waktu—terlihat seperti gratis. Sadarlah, di dunia kripto, perbedaan pengetahuan adalah jurang terbesar antara si kaya dan si miskin.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVHunterBearish
· 5jam yang lalu
Astaga, kata-kata ini benar-benar menyentuhku. Aku baru sadar setelah hampir dua jam nonton video pendek.
Lihat AsliBalas0
SelfMadeRuggee
· 6jam yang lalu
80.000 jam? Bro, saya sudah habiskan 20.000, menyesal juga sudah terlambat
---
Benar sih, tapi saya tetap lanjut scroll, nggak bisa diselamatkan
---
Dibandingkan perbedaan pola pikir, saya lebih takut nggak punya uang
---
Jadi kuncinya gimana caranya sambil scroll video tetap bisa menangkap peluang, itu baru skill sebenarnya
---
Waktu itu aset keras? Lalu kenapa waktu saya masih murah banget ya
---
Buat apa sadar, toh tetap saja jadi korban, ngapain terlalu sadar malah sakit hati
---
Informasi sampah dari algoritma vs informasi sampah dari riset pasar, benar-benar bisa dibedakan nggak sih
---
Ngomongnya benar, tapi kalau dijalani, tetap saja pegang HP lebih nyaman
---
Perbedaan pola pikir besar sih, tapi tanpa modal awal semua juga percuma
Lihat AsliBalas0
SerNgmi
· 6jam yang lalu
Waktu > BTC, perbandingan ini benar-benar tepat, pas banget dengan apa yang saya rasakan.
Orang jadi mati rasa, setiap hari 8 jam nonton video pendek, bukankah itu sama saja memotong umur?
Perbedaan pengetahuan = perbedaan kaya-miskin, kalimat ini harusnya ditulis di dahi.
Astaga, saya baru sadar, sayalah orang yang jadi korban.
Algoritma seperti memelihara racun, satu lebih bikin kecanduan dari yang lain.
Waktu adalah mata uang sejati, sadarlah semuanya.
Jari emas dari informasi sampah adalah sistem rekomendasi.
Waktu scrolling yang bisa dihemat setiap bulan saja sudah bisa dipakai untuk melakukan sesuatu.
Lihat AsliBalas0
SelfRugger
· 6jam yang lalu
80.000 jam? Gue udah ngabisin 30.000 kali...
---
Jujur aja, waktu dulu scroll video pendek bener-bener nggak bisa berhenti, sekarang baru sadar gue rugi sendiri
---
Perbedaan pola pikir ini kena banget, di sekitar gue masih banyak yang sibuk riset koin daripada riset pola pasar
---
Masalahnya sadar udah terlambat, waktu yang udah kebuang nggak bisa balik lagi
---
Daripada nyalahin algoritma, mending tanya diri sendiri kenapa masih konsumsi konten nggak bergizi
---
Perumpamaan waktu jadi uang ini keren banget, gue harus atur ulang 80.000 jam gue
---
Susah banget, sekarang pun gue masih buang-buang waktu, tapi artikel ini lumayan nyadarin gue
---
Di Crypto emang beneran soal pola pikir, tanpa itu nggak bakal bisa bertahan
---
Setiap baca artikel pengingat kayak gini gue selalu nyesel, terus lanjut scroll lagi...
---
Aset paling berharga emang waktu, BTC malah jadi nomor dua
Lihat AsliBalas0
fren.eth
· 6jam yang lalu
Saat menonton video pendek, saya tidak pernah terpikir bahwa otak saya juga sedang dijual, sudut pandang ini benar-benar menyentuh.
Kenyataan yang menyakitkan: banyak anak muda sedang menjadi korban penipuan tersembunyi tanpa mereka sadari.
Saat kamu menonton video pendek atau membaca postingan yang tidak bergizi, perhatianmu sedang dijual sebagai komoditas. Lalu waktu? Itulah mata uang sejati, kadang nilainya bahkan lebih tinggi dari BTC di dompetmu.
Coba pikirkan dari sudut pandang lain: jika setiap orang hanya punya 80.000 jam dalam hidupnya (dengan asumsi umur 80-90 tahun), dan kamu bisa langsung menukar waktu itu dengan uang, bagaimana kamu akan menghabiskannya? Apakah dihabiskan untuk informasi sampah yang diberikan algoritma, atau dipakai untuk riset pasar, menambah pengetahuan, dan menangkap peluang siklus?
Inti dari ekonomi perhatian adalah membuat sumber daya terpentingmu—waktu—terlihat seperti gratis. Sadarlah, di dunia kripto, perbedaan pengetahuan adalah jurang terbesar antara si kaya dan si miskin.