Miliarder teknologi itu pernah mengatakan sesuatu yang terasa berbeda: dia tidak mengejar saham seperti investor pada umumnya. Permainannya? Hanya membangun hal-hal yang berarti. Kepemilikan saham? Itu hanya efek samping dari proses mencipta, bukan tujuan utamanya.
Tidak ada spreadsheet untuk menganalisis apa yang harus dibeli selanjutnya. Tidak ada aksi menyeimbangkan portofolio. Hanya mode eksekusi murni—merancang, merekayasa, mengirimkan. Saham datang belakangan karena sesuatu yang nyata telah dibangun terlebih dahulu.
Itulah pola pikir pembangun sejati. Ketika yang lain memburu investasi berikutnya yang berpotensi 10x lipat, beberapa orang justru terlalu sibuk menciptakan perusahaan yang diincar semua orang. Benar-benar jenis yang berbeda.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-2fce706c
· 6jam yang lalu
Kata-kata ini memang indah, tapi sadarlah, kita bukan dia. Lebih baik cari uang yang ada di depan mata dulu, baru bicara soal idealisme.
---
Sudah sejak lama saya bilang, kunci kekayaan sejati ada di tindakan, sekarang masih ada saja yang bingung mau beli saham apa.
---
Membangun sesuatu memang penting, tapi tanpa modal semuanya cuma omong kosong, logika seperti ini sama sekali tidak berlaku di tempat kita.
---
Terlalu idealis, di dunia nyata mana ada pencipta yang benar-benar murni, pada akhirnya tetap saja tergantung saldo rekening.
---
Kesempatan tidak datang dua kali, yang bertindak duluan memang sudah mendapat untung, tapi yang datang belakangan jangan berkecil hati, menangkap peluang di gelombang berikutnya justru lebih penting.
Lihat AsliBalas0
WhaleStalker
· 6jam yang lalu
Benar banget, cuma mantengin grafik K-Line nggak akan pernah bisa dapat untung besar.
Teori kayak gini memang enak didengar, tapi yang benar-benar bisa melakukannya cuma sedikit.
Eksekusi itu sendiri adalah moat terbesar.
Kapan ya saya bisa berpikir seperti itu... masih saja nggak bisa lepas dari pola buy high sell low.
Membangun produk dan trading saham itu pada dasarnya butuh otak yang berbeda, pantesan kebanyakan orang pilih yang kedua.
Tapi ngomong-ngomong, dukungan modal di awal juga harus cukup, kalau nggak, gimana bisa bertahan?
Mulai lagi deh begini, saya cuma mau tahu dari mana modal awal itu datang.
Ini baru jalan yang benar, terlalu banyak orang sibuk trading saham sampai lupa menciptakan nilai.
Saya percaya, tapi ternyata saya sendiri nggak punya uang buat build, otak juga nggak cukup buat analyze.
Lihat AsliBalas0
ChainChef
· 6jam yang lalu
Jujur saja, ini terdengar seperti resep utama untuk kekayaan berkelanjutan... sementara kebanyakan orang sibuk cek chart jam 3 pagi, para builder justru *mematangkan* visi mereka. Itu adalah alpha murni yang tidak dibicarakan siapa pun.
Lihat AsliBalas0
GateUser-74b10196
· 6jam yang lalu
Membangun sesuatu adalah jalan yang benar, bermain saham itu benar-benar jalan yang salah.
Miliarder teknologi itu pernah mengatakan sesuatu yang terasa berbeda: dia tidak mengejar saham seperti investor pada umumnya. Permainannya? Hanya membangun hal-hal yang berarti. Kepemilikan saham? Itu hanya efek samping dari proses mencipta, bukan tujuan utamanya.
Tidak ada spreadsheet untuk menganalisis apa yang harus dibeli selanjutnya. Tidak ada aksi menyeimbangkan portofolio. Hanya mode eksekusi murni—merancang, merekayasa, mengirimkan. Saham datang belakangan karena sesuatu yang nyata telah dibangun terlebih dahulu.
Itulah pola pikir pembangun sejati. Ketika yang lain memburu investasi berikutnya yang berpotensi 10x lipat, beberapa orang justru terlalu sibuk menciptakan perusahaan yang diincar semua orang. Benar-benar jenis yang berbeda.