Pasar sedang memainkan permainan yang sudah familiar lagi—angka ekonomi yang buruk entah bagaimana berubah menjadi bahan bakar bullish. Anda mungkin berpikir data lemah akan membuat investor ketakutan, tapi ternyata tidak. Logikanya? Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin besar kemungkinan bank sentral melonggarkan kenaikan suku bunga. Jadi para trader secara harfiah bersorak atas metrik kinerja yang buruk karena itu menandakan potensi titik balik. Ini adalah tarian yang aneh di mana kabar buruk tradisional justru dibalik menjadi kabar baik semata-mata berdasarkan ekspektasi kebijakan. Paradoks Wall Street klasik yang kembali terjadi.