Mantan presiden tersebut semakin gencar mengkritik ekonomi, mengklaim bahwa pemerintahan sebelumnya meninggalkan kekacauan ekonomi yang kini sedang dibenahi oleh timnya. Menurut pernyataan terbarunya, Partai Demokrat diduga merusak fundamental ekonomi utama dan kemudian berusaha mengubah narasi dengan merayakan perlambatan laju inflasi—sementara secara sengaja mengabaikan fakta bahwa harga-harga dasar tetap tinggi dibandingkan level sebelum krisis. Permainan saling menyalahkan soal siapa yang bertanggung jawab atas tekanan anggaran rumah tangga ini terus membentuk diskursus politik, dan dapat memengaruhi arah kebijakan yang berdampak pada segala hal mulai dari suku bunga hingga sentimen pasar dalam beberapa bulan mendatang.