Jaringan Solana mampu menahan serangan DDoS besar-besaran dengan kekuatan 6 terabit per detik tanpa gangguan. Jaringan blockchain Solana mengalami serangan distribusi penolakan layanan (DDoS) yang berlangsung selama minggu lalu, mencapai puncaknya sekitar 6 terabit per detik (Tbps), menjadikannya salah satu serangan terbesar yang tercatat dalam sejarah, dan menempati peringkat keempat di antara serangan terhadap sistem terdistribusi. Meski serangan tersebut sangat besar, setara dengan miliaran paket per detik, jaringan tidak menunjukkan dampak yang signifikan, tetap mempertahankan konfirmasi transaksi di bawah satu detik, dan stabil dalam waktu respons (slot latency), tanpa gangguan, kehilangan blok, atau kemacetan yang mempengaruhi pengguna atau validator. Dipercaya bahwa serangan ini bertujuan untuk mengganggu konferensi tahunan Breakpoint Solana, tetapi gagal total berkat peningkatan engineering terbaru, seperti peningkatan penanganan protokol QUIC, pemrosesan paralel, dan infrastruktur validator yang terdistribusi. Para kontributor ekosistem, termasuk pendiri bersama Anatoly Yakovenko, menegaskan bahwa peristiwa ini menunjukkan kematangan pertahanan Solana dibandingkan masalah kemacetan sebelumnya, dan dianggap oleh sebagian komunitas sebagai "sangat positif" (bullish) karena membuktikan kemampuan jaringan untuk menahan tekanan berat dalam kenyataan. Meski demikian, identitas dan motif pelaku serangan masih belum diketahui, sementara serangan DDoS terhadap blockchain menjadi semakin umum seiring meningkatnya nilainya. Ujian nyata ini menyoroti kekuatan Solana dalam menghadapi ancaman siber besar, meningkatkan kepercayaan terhadap infrastruktur-nya. .#GateLaunchpadKDK
Lihat Asli
ICBGIceberg
MC:$13.79KHolder:164
37.19%
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Jaringan Solana mampu menahan serangan DDoS besar-besaran dengan kekuatan 6 terabit per detik tanpa gangguan. Jaringan blockchain Solana mengalami serangan distribusi penolakan layanan (DDoS) yang berlangsung selama minggu lalu, mencapai puncaknya sekitar 6 terabit per detik (Tbps), menjadikannya salah satu serangan terbesar yang tercatat dalam sejarah, dan menempati peringkat keempat di antara serangan terhadap sistem terdistribusi. Meski serangan tersebut sangat besar, setara dengan miliaran paket per detik, jaringan tidak menunjukkan dampak yang signifikan, tetap mempertahankan konfirmasi transaksi di bawah satu detik, dan stabil dalam waktu respons (slot latency), tanpa gangguan, kehilangan blok, atau kemacetan yang mempengaruhi pengguna atau validator. Dipercaya bahwa serangan ini bertujuan untuk mengganggu konferensi tahunan Breakpoint Solana, tetapi gagal total berkat peningkatan engineering terbaru, seperti peningkatan penanganan protokol QUIC, pemrosesan paralel, dan infrastruktur validator yang terdistribusi. Para kontributor ekosistem, termasuk pendiri bersama Anatoly Yakovenko, menegaskan bahwa peristiwa ini menunjukkan kematangan pertahanan Solana dibandingkan masalah kemacetan sebelumnya, dan dianggap oleh sebagian komunitas sebagai "sangat positif" (bullish) karena membuktikan kemampuan jaringan untuk menahan tekanan berat dalam kenyataan. Meski demikian, identitas dan motif pelaku serangan masih belum diketahui, sementara serangan DDoS terhadap blockchain menjadi semakin umum seiring meningkatnya nilainya. Ujian nyata ini menyoroti kekuatan Solana dalam menghadapi ancaman siber besar, meningkatkan kepercayaan terhadap infrastruktur-nya. .#GateLaunchpadKDK