Dengan menggunakan indikator analisis teknikal dengan baik, Anda dapat dengan cepat memahami pola pergerakan harga pasar dan kesempatan untuk membeli atau menjual. RSI, rata-rata bergerak, MACD, Stochastic RSI, dan Bollinger Bands adalah alat utama yang banyak digunakan di antara para pelaku pasar. Di sisi lain, tidak hanya bergantung pada indikator ini, tetapi menggabungkan beberapa metode seperti analisis fundamental akan memungkinkan penilaian yang lebih akurat.
Pendahuluan - Mengapa analisis teknis penting?
Alat analisis chart adalah item penting yang digunakan secara rutin oleh trader berpengalaman. Alat mana yang cocok untuk diri sendiri berbeda tergantung pada gaya trader dan fokus analisis. Ada berbagai tujuan, seperti orang yang memperhatikan momentum jangka pendek, orang yang ingin menghilangkan kebisingan pasar, dan orang yang ingin melacak perubahan volatilitas.
Ada kalanya pendapat di kalangan para ahli berbeda mengenai indikator yang paling efektif. Namun, lima indikator seperti RSI, rata-rata bergerak, MACD, Stochastic RSI, dan Bollinger Bands sangat populer di kalangan profesional maupun pemula. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci cara kerja masing-masing indikator ini dan cara praktis untuk menggunakannya.
1. Bollinger Bands - Penilaian Volatilitas dan Terlalu Banyak Dibeli atau Dijual
Bollinger Bands adalah indikator yang memvisualisasikan tingkat volatilitas pasar. Biasanya terdiri dari tiga garis, semakin dekat harga dengan batas atas, semakin kuat keadaan jenuh beli, dan semakin dekat dengan batas bawah, semakin kuat kecenderungan jenuh jual. Dalam banyak kasus, harga aset bergerak dalam rentang tiga band, tetapi dalam kondisi pasar yang ekstrem, dapat melampaui batas atas atau bawah.
Bollinger Bands tidak secara langsung merupakan sinyal perdagangan, tetapi menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi sangat panas atau dijual dengan kuat. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah “squeeze”. Ini mengacu pada periode volatilitas rendah di mana semua pita sangat dekat satu sama lain, dan dianggap sebagai tanda bahwa volatilitas akan segera meningkat. Sebaliknya, jika pita sangat melebar, ada kemungkinan volatilitas akan menurun di masa mendatang.
2. RSI (Indeks Kekuatan Relatif) - Mencari kondisi overbought dan oversold dari momentum
RSI adalah indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur momentum, dan digunakan untuk menentukan apakah suatu aset berada dalam keadaan overbought atau oversold. Ini dihitung berdasarkan besarnya fluktuasi harga terbaru, dan periode acuan biasanya diatur selama 14 hari (grafik harian) atau 14 jam (grafik per jam).
RSI, yang merupakan salah satu jenis osilator, bergerak dalam skala 0–100. Umumnya, nilai yang melebihi 70 dianggap sebagai overbought, sedangkan nilai di bawah 30 dianggap sebagai oversold. Ketika nilai-nilai ekstrem ini muncul, ada indikasi bahwa kemungkinan akan terjadi pembalikan tren atau penyesuaian dalam waktu dekat. Namun, menangkap nilai-nilai ini secara mekanis sebagai sinyal beli atau jual adalah berbahaya. Sama seperti metode analisis lainnya, RSI juga dapat menghasilkan sinyal yang salah atau menyesatkan, sehingga keputusan masuk harus selalu didasarkan pada pertimbangan beberapa faktor.
Poin yang perlu dipahami sebagai prinsip indikator momentum adalah bahwa peningkatan momentum dalam fase kenaikan harga menunjukkan peningkatan masuknya pembeli, sementara jika momentum menurun selama tren kenaikan, itu berarti transisi kekuasaan menuju penjual semakin mendekat.
3. Rata-rata bergerak (MA) - Memastikan arah tren dan penggunaannya sebagai indikator lagging
Rata-rata bergerak digunakan untuk meratakan pergerakan harga di grafik dan menekankan arah pasar. Karena didasarkan pada data harga masa lalu, ini diklasifikasikan sebagai indikator lagging.
Dua jenis yang paling umum adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). Simple Moving Average adalah plot dari harga rata-rata selama periode tertentu (misalnya: 10 hari), sementara Exponential Moving Average adalah plot dari nilai rata-rata yang dihitung dengan memberikan bobot lebih tinggi pada data terbaru. Dengan cara ini, EMA lebih responsif terhadap perubahan pergerakan harga terbaru.
Sebagai karakteristik penting, semakin lama periode, semakin besar lag yang terjadi. Oleh karena itu, rata-rata bergerak 200 hari akan bereaksi lebih lambat terhadap fluktuasi pasar terkini dibandingkan dengan rata-rata bergerak 50 hari. Trader sering menilai tren pasar saat ini berdasarkan hubungan posisi harga dan rata-rata bergerak; misalnya, jika harga aset terus-menerus berada di atas rata-rata bergerak 200 hari, maka dianggap berada dalam pasar bullish.
Menggunakan persilangan (cross) garis rata-rata bergerak sebagai sinyal beli dan jual juga umum dilakukan. Fenomena di mana garis jangka pendek melewati garis jangka panjang dari atas ke bawah berfungsi sebagai sinyal jual, yang berarti harga rata-rata jangka pendek telah turun di bawah rata-rata jangka panjang, menunjukkan kemungkinan bahwa akhir dari tren naik sudah dekat.
4. MACD (Moving Average Convergence Divergence) - Membaca momentum dari deviasi dua rata-rata bergerak
MACD adalah alat untuk menilai momentum aset dengan memvisualisasikan hubungan antara dua rata-rata bergerak eksponensial dengan periode yang berbeda. Garis MACD dihitung dengan mengurangkan EMA26 dari EMA12, dan ini ditampilkan bersamaan dengan garis sinyal EMA9. Banyak platform grafik juga dilengkapi dengan histogram yang menunjukkan penyimpangan antara garis MACD dan garis sinyal.
Divergensi (perbedaan) yang terjadi antara MACD dan harga memberikan wawasan penting tentang kekuatan tren saat ini. Misalnya, jika MACD bergerak pada level di bawah titik tertinggi sebelumnya (lower high) sementara harga berada di atas titik tertinggi sebelumnya (higher high), kemungkinan terjadinya pembalikan tren meningkat. Dalam situasi ini, meskipun momentum pasar sedang melemah, harga masih naik, yang mengindikasikan bahwa penyesuaian atau pembalikan mungkin akan segera terjadi.
Ada baiknya juga memperhatikan titik perpotongan antara garis MACD dan garis sinyal. Ketika MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah, itu menunjukkan sinyal jual, sedangkan jika melintasi dari bawah ke atas, itu menunjukkan sinyal beli.
Banyak trader menggunakan MACD bersamaan dengan RSI. Keduanya mengukur momentum, tetapi karena menggunakan metodologi yang berbeda, menggabungkannya memungkinkan penilaian pasar yang lebih akurat.
5. Stokastik RSI (StochRSI) - Mengambil sinyal yang lebih sensitif dari versi turunan RSI
Stochastic RSI adalah indikator turunan yang menerapkan rumus stokastik pada nilai RSI. Ini menghasilkan sinyal beli dan jual yang lebih sensitif karena mengukur momentum dari RSI itu sendiri, bukan nilai RSI biasa. Stochastic RSI bergerak dalam rentang 0–1 (atau 0–100).
Tingginya tingkat keterikatan dan sensitivitas menghasilkan banyak sinyal beli dan jual, namun interpretasinya cenderung menjadi kompleks. Secara umum, jika nilainya di atas 0,8, dianggap overbought, dan jika di bawah 0,2, dianggap oversold. Nilai 0 menunjukkan bahwa RSI berada di titik terendah dari periode pengukuran (pengaturan default biasanya 14 periode), sementara nilai 1 berarti berada di titik tertinggi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa meskipun Stochastic RSI menunjukkan overbought atau oversold, itu tidak selalu berarti bahwa akan terjadi pembalikan harga. Ini hanya menunjukkan bahwa nilai RSI berada pada level ekstrem selama periode pengukuran. Karena lebih sensitif dibandingkan RSI, ada kecenderungan untuk meningkatkan noise dan sinyal yang salah.
Cara Praktis Menggunakan Indikator
Dengan menggabungkan beberapa indikator, keandalan keputusan meningkat dibandingkan jika bergantung pada satu indikator saja. Misalnya, jika Bollinger Bands mendekati batas atas dan RSI menunjukkan nilai di atas 70 yang mengindikasikan overbought, maka keandalan sinyal jual tersebut meningkat.
Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak ada indikator yang sempurna. Data ditampilkan dalam angka, tetapi interpretasinya pada dasarnya bersifat subyektif. Apa yang mungkin merupakan peluang beli atau jual yang jelas bagi seorang trader, mungkin hanya dianggap sebagai kebisingan pasar bagi trader lain. Sangat penting untuk selalu mengambil langkah mundur dan memverifikasi apakah bias pribadi mempengaruhi penilaian.
Pentingnya Pembelajaran dan Praktik
Untuk benar-benar menguasai indikator analisis teknis, pengalaman melalui praktik jauh lebih penting daripada pembelajaran teori. Mengalami karakteristik dan batasan masing-masing indikator melalui trading virtual di akun demo atau trading dengan jumlah kecil adalah cara belajar yang paling efektif.
Metode analisis pasar sangat beragam, tetapi indikator analisis teknis akan menunjukkan nilai sejatinya ketika dikombinasikan dengan analisis fundamental dan metode analisis lainnya. Dengan memeriksa pasar dari berbagai sudut pandang analisis, keputusan perdagangan yang lebih kokoh dapat dibuat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 cara menggunakan indikator untuk menganalisis pergerakan nilai aset dengan Analisis Teknis
Poin Penting
Dengan menggunakan indikator analisis teknikal dengan baik, Anda dapat dengan cepat memahami pola pergerakan harga pasar dan kesempatan untuk membeli atau menjual. RSI, rata-rata bergerak, MACD, Stochastic RSI, dan Bollinger Bands adalah alat utama yang banyak digunakan di antara para pelaku pasar. Di sisi lain, tidak hanya bergantung pada indikator ini, tetapi menggabungkan beberapa metode seperti analisis fundamental akan memungkinkan penilaian yang lebih akurat.
Pendahuluan - Mengapa analisis teknis penting?
Alat analisis chart adalah item penting yang digunakan secara rutin oleh trader berpengalaman. Alat mana yang cocok untuk diri sendiri berbeda tergantung pada gaya trader dan fokus analisis. Ada berbagai tujuan, seperti orang yang memperhatikan momentum jangka pendek, orang yang ingin menghilangkan kebisingan pasar, dan orang yang ingin melacak perubahan volatilitas.
Ada kalanya pendapat di kalangan para ahli berbeda mengenai indikator yang paling efektif. Namun, lima indikator seperti RSI, rata-rata bergerak, MACD, Stochastic RSI, dan Bollinger Bands sangat populer di kalangan profesional maupun pemula. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci cara kerja masing-masing indikator ini dan cara praktis untuk menggunakannya.
1. Bollinger Bands - Penilaian Volatilitas dan Terlalu Banyak Dibeli atau Dijual
Bollinger Bands adalah indikator yang memvisualisasikan tingkat volatilitas pasar. Biasanya terdiri dari tiga garis, semakin dekat harga dengan batas atas, semakin kuat keadaan jenuh beli, dan semakin dekat dengan batas bawah, semakin kuat kecenderungan jenuh jual. Dalam banyak kasus, harga aset bergerak dalam rentang tiga band, tetapi dalam kondisi pasar yang ekstrem, dapat melampaui batas atas atau bawah.
Bollinger Bands tidak secara langsung merupakan sinyal perdagangan, tetapi menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi sangat panas atau dijual dengan kuat. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah “squeeze”. Ini mengacu pada periode volatilitas rendah di mana semua pita sangat dekat satu sama lain, dan dianggap sebagai tanda bahwa volatilitas akan segera meningkat. Sebaliknya, jika pita sangat melebar, ada kemungkinan volatilitas akan menurun di masa mendatang.
2. RSI (Indeks Kekuatan Relatif) - Mencari kondisi overbought dan oversold dari momentum
RSI adalah indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur momentum, dan digunakan untuk menentukan apakah suatu aset berada dalam keadaan overbought atau oversold. Ini dihitung berdasarkan besarnya fluktuasi harga terbaru, dan periode acuan biasanya diatur selama 14 hari (grafik harian) atau 14 jam (grafik per jam).
RSI, yang merupakan salah satu jenis osilator, bergerak dalam skala 0–100. Umumnya, nilai yang melebihi 70 dianggap sebagai overbought, sedangkan nilai di bawah 30 dianggap sebagai oversold. Ketika nilai-nilai ekstrem ini muncul, ada indikasi bahwa kemungkinan akan terjadi pembalikan tren atau penyesuaian dalam waktu dekat. Namun, menangkap nilai-nilai ini secara mekanis sebagai sinyal beli atau jual adalah berbahaya. Sama seperti metode analisis lainnya, RSI juga dapat menghasilkan sinyal yang salah atau menyesatkan, sehingga keputusan masuk harus selalu didasarkan pada pertimbangan beberapa faktor.
Poin yang perlu dipahami sebagai prinsip indikator momentum adalah bahwa peningkatan momentum dalam fase kenaikan harga menunjukkan peningkatan masuknya pembeli, sementara jika momentum menurun selama tren kenaikan, itu berarti transisi kekuasaan menuju penjual semakin mendekat.
3. Rata-rata bergerak (MA) - Memastikan arah tren dan penggunaannya sebagai indikator lagging
Rata-rata bergerak digunakan untuk meratakan pergerakan harga di grafik dan menekankan arah pasar. Karena didasarkan pada data harga masa lalu, ini diklasifikasikan sebagai indikator lagging.
Dua jenis yang paling umum adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). Simple Moving Average adalah plot dari harga rata-rata selama periode tertentu (misalnya: 10 hari), sementara Exponential Moving Average adalah plot dari nilai rata-rata yang dihitung dengan memberikan bobot lebih tinggi pada data terbaru. Dengan cara ini, EMA lebih responsif terhadap perubahan pergerakan harga terbaru.
Sebagai karakteristik penting, semakin lama periode, semakin besar lag yang terjadi. Oleh karena itu, rata-rata bergerak 200 hari akan bereaksi lebih lambat terhadap fluktuasi pasar terkini dibandingkan dengan rata-rata bergerak 50 hari. Trader sering menilai tren pasar saat ini berdasarkan hubungan posisi harga dan rata-rata bergerak; misalnya, jika harga aset terus-menerus berada di atas rata-rata bergerak 200 hari, maka dianggap berada dalam pasar bullish.
Menggunakan persilangan (cross) garis rata-rata bergerak sebagai sinyal beli dan jual juga umum dilakukan. Fenomena di mana garis jangka pendek melewati garis jangka panjang dari atas ke bawah berfungsi sebagai sinyal jual, yang berarti harga rata-rata jangka pendek telah turun di bawah rata-rata jangka panjang, menunjukkan kemungkinan bahwa akhir dari tren naik sudah dekat.
4. MACD (Moving Average Convergence Divergence) - Membaca momentum dari deviasi dua rata-rata bergerak
MACD adalah alat untuk menilai momentum aset dengan memvisualisasikan hubungan antara dua rata-rata bergerak eksponensial dengan periode yang berbeda. Garis MACD dihitung dengan mengurangkan EMA26 dari EMA12, dan ini ditampilkan bersamaan dengan garis sinyal EMA9. Banyak platform grafik juga dilengkapi dengan histogram yang menunjukkan penyimpangan antara garis MACD dan garis sinyal.
Divergensi (perbedaan) yang terjadi antara MACD dan harga memberikan wawasan penting tentang kekuatan tren saat ini. Misalnya, jika MACD bergerak pada level di bawah titik tertinggi sebelumnya (lower high) sementara harga berada di atas titik tertinggi sebelumnya (higher high), kemungkinan terjadinya pembalikan tren meningkat. Dalam situasi ini, meskipun momentum pasar sedang melemah, harga masih naik, yang mengindikasikan bahwa penyesuaian atau pembalikan mungkin akan segera terjadi.
Ada baiknya juga memperhatikan titik perpotongan antara garis MACD dan garis sinyal. Ketika MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah, itu menunjukkan sinyal jual, sedangkan jika melintasi dari bawah ke atas, itu menunjukkan sinyal beli.
Banyak trader menggunakan MACD bersamaan dengan RSI. Keduanya mengukur momentum, tetapi karena menggunakan metodologi yang berbeda, menggabungkannya memungkinkan penilaian pasar yang lebih akurat.
5. Stokastik RSI (StochRSI) - Mengambil sinyal yang lebih sensitif dari versi turunan RSI
Stochastic RSI adalah indikator turunan yang menerapkan rumus stokastik pada nilai RSI. Ini menghasilkan sinyal beli dan jual yang lebih sensitif karena mengukur momentum dari RSI itu sendiri, bukan nilai RSI biasa. Stochastic RSI bergerak dalam rentang 0–1 (atau 0–100).
Tingginya tingkat keterikatan dan sensitivitas menghasilkan banyak sinyal beli dan jual, namun interpretasinya cenderung menjadi kompleks. Secara umum, jika nilainya di atas 0,8, dianggap overbought, dan jika di bawah 0,2, dianggap oversold. Nilai 0 menunjukkan bahwa RSI berada di titik terendah dari periode pengukuran (pengaturan default biasanya 14 periode), sementara nilai 1 berarti berada di titik tertinggi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa meskipun Stochastic RSI menunjukkan overbought atau oversold, itu tidak selalu berarti bahwa akan terjadi pembalikan harga. Ini hanya menunjukkan bahwa nilai RSI berada pada level ekstrem selama periode pengukuran. Karena lebih sensitif dibandingkan RSI, ada kecenderungan untuk meningkatkan noise dan sinyal yang salah.
Cara Praktis Menggunakan Indikator
Dengan menggabungkan beberapa indikator, keandalan keputusan meningkat dibandingkan jika bergantung pada satu indikator saja. Misalnya, jika Bollinger Bands mendekati batas atas dan RSI menunjukkan nilai di atas 70 yang mengindikasikan overbought, maka keandalan sinyal jual tersebut meningkat.
Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak ada indikator yang sempurna. Data ditampilkan dalam angka, tetapi interpretasinya pada dasarnya bersifat subyektif. Apa yang mungkin merupakan peluang beli atau jual yang jelas bagi seorang trader, mungkin hanya dianggap sebagai kebisingan pasar bagi trader lain. Sangat penting untuk selalu mengambil langkah mundur dan memverifikasi apakah bias pribadi mempengaruhi penilaian.
Pentingnya Pembelajaran dan Praktik
Untuk benar-benar menguasai indikator analisis teknis, pengalaman melalui praktik jauh lebih penting daripada pembelajaran teori. Mengalami karakteristik dan batasan masing-masing indikator melalui trading virtual di akun demo atau trading dengan jumlah kecil adalah cara belajar yang paling efektif.
Metode analisis pasar sangat beragam, tetapi indikator analisis teknis akan menunjukkan nilai sejatinya ketika dikombinasikan dengan analisis fundamental dan metode analisis lainnya. Dengan memeriksa pasar dari berbagai sudut pandang analisis, keputusan perdagangan yang lebih kokoh dapat dibuat.