Yen Jepang bukan hanya sekadar mata uang umum. Ini adalah indikator sistem ekonomi global, menguasai 1 dari 5 bagian pasar valuta asing dunia dan digunakan dalam perdagangan dengan salah satu ekonomi terbesar. Selain itu, yen juga berfungsi sebagai aset aman yang diandalkan investor global saat terjadi ketidakpastian keuangan. Oleh karena itu, memahami gambaran umum tren nilai tukar yen adalah hal yang tidak boleh diabaikan bagi siapa saja yang tertarik dengan investasi internasional.
Faktor Dasar yang Mendorong Tren Nilai Tukar Yen
Kebijakan Bank Sentral Jepang: Perbedaan Utama
Sementara Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menghentikan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), Bank Sentral Jepang melakukan hal yang berbeda dengan tetap mengendalikan kurva hasil obligasi (YCC), yaitu membeli obligasi pemerintah untuk menjaga hasil dalam kerangka yang diinginkan. Kebijakan ini mendorong pengeluaran dan membantu merangsang inflasi, tetapi juga menyebabkan yen melemah. Perbedaan ini antara kebijakan moneter Jepang dan negara lain merupakan faktor utama dalam menilai tren nilai tukar yen.
Perbedaan Suku Bunga Antar Negara
Ketika AS menaikkan suku bunga, dolar menguat. Sementara itu, Jepang tetap mempertahankan suku bunga rendah untuk mendukung pemulihan ekonomi. Perbedaan ini mendorong investor beralih ke dolar, sehingga yen melemah. Perubahan kecil dalam suku bunga AS dapat memicu pergerakan besar pada JPY/USD.
Kinerja Ekonomi dan PDB
Jepang diperkirakan tetap menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia dengan GDP sekitar 4,19 triliun dolar pada tahun 2025. Ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda ekspansi, permintaan terhadap mata uang negara tersebut biasanya meningkat. Jika Jepang menunjukkan pertumbuhan yang kuat, yen berpotensi pulih.
Neraca Perdagangan Internasional
Neraca perdagangan menunjukkan berapa banyak suatu negara mengekspor atau mengimpor. Jika Jepang mengalami surplus perdagangan, berarti masuk lebih banyak daripada keluar, yang mendukung penguatan yen. Sebaliknya, jika defisit perdagangan, yen bisa melemah.
Risiko dan Perlindungan
Ketika pasar global bergejolak atau terjadi krisis, investor cenderung mengalihkan dana ke aset aman seperti yen. Gejolak geopolitik atau dampak dari pemilihan umum di seluruh dunia sering menyebabkan yen menguat sementara secara sementara.
Gambaran Tren Nilai Tukar Yen Tahun 2025
Situasi Saat Ini
Pada awal tahun 2025, nilai tukar JPY/THB tercatat di 0.2176 baht per yen. Ini sedikit lebih tinggi dari titik terendah dalam beberapa dekade di 0.2150. Dalam dekade terakhir, yen mengalami tren penurunan lebih dari 30% terhadap baht. Pelemahan ini merupakan hasil dari kebijakan Bank Sentral Jepang yang lebih longgar dibandingkan bank sentral lainnya.
Alasan Inti di Balik Tekanan
Pada 2022-2023, ketika inflasi global melonjak, bank sentral utama seperti AS dan Eropa memilih memperketat kebijakan moneter. Jepang, di sisi lain, tetap berhati-hati. Meskipun inflasi di Jepang melewati target 2% dari bank sentral, yaitu sekitar 2,5-3,5% pada awal 2025, (Bank Sentral Jepang) tetap melanjutkan kebijakan pelonggaran, seperti mempertahankan suku bunga di -0,1% dan melakukan pengendalian kurva hasil.
Tanda Pemulihan
Perubahan yang terjadi di kuartal kedua tahun 2025 adalah pengurangan pembelian obligasi dari 9 triliun yen menjadi 7,5 triliun yen. Penurunan ini menandakan bahwa Jepang sedang bersiap keluar dari kebijakan pelonggaran secara agresif. Dampaknya, yen menguat ke 0.2176, sebagai rebound teknikal dari level support jangka panjang.
Pandangan Akhir Tahun 2025
Jika bank sentral tetap keras dalam keluar dari YCC dan inflasi tetap tidak terkendali, yen bisa mencapai level 0.2250-0.2300 di akhir tahun. Namun, jika bank sentral menunda langkah tersebut, yen mungkin kehilangan dukungan dan turun ke level baru di bawah 0.2150.
Prediksi Tahun 2026: Pelajaran dari Grafik Jangka Panjang
Tren yang Digambarkan
Melihat grafik jangka panjang JPY/THB sejak 2012, terlihat pola penurunan yang berkelanjutan. Setiap titik tertinggi dan terendah terus menurun. Setelah 2023, ketika nilai tukar turun di bawah 0.2400, yen berusaha rebound tetapi gagal mempertahankan momentum. Pada 2024-2025, sebagian besar mencoba bertahan di kisaran 0.2150-0.2250.
Dua Skenario Kemungkinan
Skenario Positif: Jika level support saat ini di 0.2150 tetap terjaga dan faktor makroekonomi berkembang menguntungkan, yen bisa perlahan naik ke 0.2300-0.2400 pada 2026.
Skenario Negatif: Jika level support gagal bertahan, yen bisa menembus di bawah 0.2100, terutama jika Jepang tetap melonggarkan kebijakan, sementara Thailand diuntungkan dari perdagangan regional dan arus modal masuk.
Faktor yang Perlu Diperhatikan di 2026
1. Perbedaan Inflasi dan Suku Bunga
Ketika inflasi global melewati batas, bank sentral utama seperti AS dan Eropa akan menyesuaikan kebijakan menjadi lebih longgar. Jika Fed menurunkan suku bunga lebih lanjut, sementara Jepang tetap bersaing, perbedaan suku bunga akan menyempit, yang bisa menguatkan yen.
2. Langkah Keluar dari Pelonggaran oleh BOC
Jika BOC mengumumkan kenaikan suku bunga atau mengakhiri YCC secara serius, yen akan mendapatkan dorongan signifikan. Langkah cepat atau penundaan akan menghasilkan dampak berbeda.
3. Arus Modal dan Ketegangan Geopolitik
Investor institusi Jepang mungkin menarik kembali dana dari pasar negara berkembang saat terjadi ketidakpastian geopolitik. Pengalihan dana ini akan mendukung yen. Selain itu, ketegangan di Asia bisa mendorong investor mencari “safe haven” yang mungkin meningkatkan yen.
Sinyal Teknikal Jangka Pendek: Gambaran Rekaman JPY/THB
Indikator Memberikan Sinyal Apa?
Dari analisis 13 indikator teknikal pada JPY/THB, sebagian besar memberi sinyal “Jual” (7 indikator), sementara hanya 1 indikator yang memberi sinyal “Beli” dan 5 indikator netral. Rata-rata pergerakan menunjukkan posisi netral antara “Beli” 6 dan “Jual” 6.
Interpretasi
Sinyal jual yang banyak menunjukkan tekanan turun. Namun, jumlah yang besar ini juga bisa membuat tren turun gagal, yang berpotensi memicu pembalikan. Terutama jika level support jangka panjang di 0.2150 tetap dipertahankan.
Saran untuk Trader
Trader harus berhati-hati meskipun ada tekanan turun. Sinyal jual yang berlebihan bisa berbalik, dan jika sentimen pasar berubah, yen bisa rebound dengan cepat.
Kesimpulan: Yen sebagai Pusat Ketidakpastian
Tren nilai tukar yen bukan hanya soal mata uang. Ini terkait dengan pergerakan indeks saham Jepang, hasil obligasi, dan bahkan indeks pasar global. Tahun 2025 dan 2026 akan menjadi titik kunci yang bergantung pada apakah BOC bersedia mengubah kebijakan moneter atau tidak. Ini akan menjadikan yen peluang penting bagi trader dan investor yang mengikuti potensi pergerakan nilai tukar. Bagi yang tertarik dengan perdagangan valuta asing lintas negara, tren yen adalah data yang tidak boleh diabaikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tren nilai Yen pada tahun 2025-2026: Perubahan dan peluang bagi investor
Mengapa Harus Mengikuti Tren Nilai Tukar Yen
Yen Jepang bukan hanya sekadar mata uang umum. Ini adalah indikator sistem ekonomi global, menguasai 1 dari 5 bagian pasar valuta asing dunia dan digunakan dalam perdagangan dengan salah satu ekonomi terbesar. Selain itu, yen juga berfungsi sebagai aset aman yang diandalkan investor global saat terjadi ketidakpastian keuangan. Oleh karena itu, memahami gambaran umum tren nilai tukar yen adalah hal yang tidak boleh diabaikan bagi siapa saja yang tertarik dengan investasi internasional.
Faktor Dasar yang Mendorong Tren Nilai Tukar Yen
Kebijakan Bank Sentral Jepang: Perbedaan Utama
Sementara Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menghentikan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE), Bank Sentral Jepang melakukan hal yang berbeda dengan tetap mengendalikan kurva hasil obligasi (YCC), yaitu membeli obligasi pemerintah untuk menjaga hasil dalam kerangka yang diinginkan. Kebijakan ini mendorong pengeluaran dan membantu merangsang inflasi, tetapi juga menyebabkan yen melemah. Perbedaan ini antara kebijakan moneter Jepang dan negara lain merupakan faktor utama dalam menilai tren nilai tukar yen.
Perbedaan Suku Bunga Antar Negara
Ketika AS menaikkan suku bunga, dolar menguat. Sementara itu, Jepang tetap mempertahankan suku bunga rendah untuk mendukung pemulihan ekonomi. Perbedaan ini mendorong investor beralih ke dolar, sehingga yen melemah. Perubahan kecil dalam suku bunga AS dapat memicu pergerakan besar pada JPY/USD.
Kinerja Ekonomi dan PDB
Jepang diperkirakan tetap menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia dengan GDP sekitar 4,19 triliun dolar pada tahun 2025. Ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda ekspansi, permintaan terhadap mata uang negara tersebut biasanya meningkat. Jika Jepang menunjukkan pertumbuhan yang kuat, yen berpotensi pulih.
Neraca Perdagangan Internasional
Neraca perdagangan menunjukkan berapa banyak suatu negara mengekspor atau mengimpor. Jika Jepang mengalami surplus perdagangan, berarti masuk lebih banyak daripada keluar, yang mendukung penguatan yen. Sebaliknya, jika defisit perdagangan, yen bisa melemah.
Risiko dan Perlindungan
Ketika pasar global bergejolak atau terjadi krisis, investor cenderung mengalihkan dana ke aset aman seperti yen. Gejolak geopolitik atau dampak dari pemilihan umum di seluruh dunia sering menyebabkan yen menguat sementara secara sementara.
Gambaran Tren Nilai Tukar Yen Tahun 2025
Situasi Saat Ini
Pada awal tahun 2025, nilai tukar JPY/THB tercatat di 0.2176 baht per yen. Ini sedikit lebih tinggi dari titik terendah dalam beberapa dekade di 0.2150. Dalam dekade terakhir, yen mengalami tren penurunan lebih dari 30% terhadap baht. Pelemahan ini merupakan hasil dari kebijakan Bank Sentral Jepang yang lebih longgar dibandingkan bank sentral lainnya.
Alasan Inti di Balik Tekanan
Pada 2022-2023, ketika inflasi global melonjak, bank sentral utama seperti AS dan Eropa memilih memperketat kebijakan moneter. Jepang, di sisi lain, tetap berhati-hati. Meskipun inflasi di Jepang melewati target 2% dari bank sentral, yaitu sekitar 2,5-3,5% pada awal 2025, (Bank Sentral Jepang) tetap melanjutkan kebijakan pelonggaran, seperti mempertahankan suku bunga di -0,1% dan melakukan pengendalian kurva hasil.
Tanda Pemulihan
Perubahan yang terjadi di kuartal kedua tahun 2025 adalah pengurangan pembelian obligasi dari 9 triliun yen menjadi 7,5 triliun yen. Penurunan ini menandakan bahwa Jepang sedang bersiap keluar dari kebijakan pelonggaran secara agresif. Dampaknya, yen menguat ke 0.2176, sebagai rebound teknikal dari level support jangka panjang.
Pandangan Akhir Tahun 2025
Jika bank sentral tetap keras dalam keluar dari YCC dan inflasi tetap tidak terkendali, yen bisa mencapai level 0.2250-0.2300 di akhir tahun. Namun, jika bank sentral menunda langkah tersebut, yen mungkin kehilangan dukungan dan turun ke level baru di bawah 0.2150.
Prediksi Tahun 2026: Pelajaran dari Grafik Jangka Panjang
Tren yang Digambarkan
Melihat grafik jangka panjang JPY/THB sejak 2012, terlihat pola penurunan yang berkelanjutan. Setiap titik tertinggi dan terendah terus menurun. Setelah 2023, ketika nilai tukar turun di bawah 0.2400, yen berusaha rebound tetapi gagal mempertahankan momentum. Pada 2024-2025, sebagian besar mencoba bertahan di kisaran 0.2150-0.2250.
Dua Skenario Kemungkinan
Skenario Positif: Jika level support saat ini di 0.2150 tetap terjaga dan faktor makroekonomi berkembang menguntungkan, yen bisa perlahan naik ke 0.2300-0.2400 pada 2026.
Skenario Negatif: Jika level support gagal bertahan, yen bisa menembus di bawah 0.2100, terutama jika Jepang tetap melonggarkan kebijakan, sementara Thailand diuntungkan dari perdagangan regional dan arus modal masuk.
Faktor yang Perlu Diperhatikan di 2026
1. Perbedaan Inflasi dan Suku Bunga
Ketika inflasi global melewati batas, bank sentral utama seperti AS dan Eropa akan menyesuaikan kebijakan menjadi lebih longgar. Jika Fed menurunkan suku bunga lebih lanjut, sementara Jepang tetap bersaing, perbedaan suku bunga akan menyempit, yang bisa menguatkan yen.
2. Langkah Keluar dari Pelonggaran oleh BOC
Jika BOC mengumumkan kenaikan suku bunga atau mengakhiri YCC secara serius, yen akan mendapatkan dorongan signifikan. Langkah cepat atau penundaan akan menghasilkan dampak berbeda.
3. Arus Modal dan Ketegangan Geopolitik
Investor institusi Jepang mungkin menarik kembali dana dari pasar negara berkembang saat terjadi ketidakpastian geopolitik. Pengalihan dana ini akan mendukung yen. Selain itu, ketegangan di Asia bisa mendorong investor mencari “safe haven” yang mungkin meningkatkan yen.
Sinyal Teknikal Jangka Pendek: Gambaran Rekaman JPY/THB
Indikator Memberikan Sinyal Apa?
Dari analisis 13 indikator teknikal pada JPY/THB, sebagian besar memberi sinyal “Jual” (7 indikator), sementara hanya 1 indikator yang memberi sinyal “Beli” dan 5 indikator netral. Rata-rata pergerakan menunjukkan posisi netral antara “Beli” 6 dan “Jual” 6.
Interpretasi
Sinyal jual yang banyak menunjukkan tekanan turun. Namun, jumlah yang besar ini juga bisa membuat tren turun gagal, yang berpotensi memicu pembalikan. Terutama jika level support jangka panjang di 0.2150 tetap dipertahankan.
Saran untuk Trader
Trader harus berhati-hati meskipun ada tekanan turun. Sinyal jual yang berlebihan bisa berbalik, dan jika sentimen pasar berubah, yen bisa rebound dengan cepat.
Kesimpulan: Yen sebagai Pusat Ketidakpastian
Tren nilai tukar yen bukan hanya soal mata uang. Ini terkait dengan pergerakan indeks saham Jepang, hasil obligasi, dan bahkan indeks pasar global. Tahun 2025 dan 2026 akan menjadi titik kunci yang bergantung pada apakah BOC bersedia mengubah kebijakan moneter atau tidak. Ini akan menjadikan yen peluang penting bagi trader dan investor yang mengikuti potensi pergerakan nilai tukar. Bagi yang tertarik dengan perdagangan valuta asing lintas negara, tren yen adalah data yang tidak boleh diabaikan.