Di pasar saham, harga naik atau turun tampaknya disebabkan oleh banyak faktor, tetapi sebenarnya semuanya berasal dari dua kekuatan dasar yaitu permintaan (keinginan membeli) dan penawaran (keinginan menjual)
Ketika pembeli lebih banyak daripada penjual, harga akan naik. Sebaliknya, ketika penjual lebih dominan daripada pembeli, harga akan turun. Sistem ini tidak serumit yang dibayangkan, tetapi Anda harus memahami bagaimana kedua kekuatan ini bekerja.
Apa itu permintaan? Pahami dengan sederhana
Permintaan berarti jumlah yang bersedia dibeli oleh pembeli pada berbagai tingkat harga
Bayangkan: Jika harga saham ABC turun dari 100 rupiah menjadi 80 rupiah, banyak investor akan percaya bahwa “Sekarang sudah murah, harus beli.” Ketika harga naik menjadi 120 rupiah, orang akan merasa “Terlalu mahal, tunggu saja atau beli yang lain.”
Hukum permintaan: Harga rendah → permintaan tinggi | Harga tinggi → permintaan rendah
Mengapa demikian? Ada dua alasan:
1. Efek pendapatan — Ketika harga turun, Anda memiliki lebih banyak uang setelah membeli barang ini. Uang ekstra ini bisa digunakan untuk membeli lebih banyak.
2. Efek pengganti — Harga turun membuat barang ini tampak lebih menarik dibandingkan barang lain yang menawarkan fungsi serupa.
Selain harga, faktor lain yang mempengaruhi permintaan meliputi:
Pendapatan dan kekayaan pembeli
Preferensi pribadi pasar
Jumlah konsumen secara keseluruhan
Perkiraan harga di masa depan
Informasi berita dan kepercayaan pasar
Penawaran: sisi penjual
Penawaran adalah jumlah yang bersedia dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga
Penjual memiliki pola pikir yang berlawanan dengan pembeli: Jika harga tinggi, mereka bersedia menjual lebih banyak karena margin keuntungan lebih besar. Jika harga rendah, mereka mengurangi jumlah yang akan dijual.
Hukum penawaran: Harga tinggi → penawaran lebih banyak | Harga rendah → penawaran lebih sedikit
Faktor lain yang mempengaruhi penawaran:
Biaya produksi (misalnya, biaya awal pemegang saham utama)
Harga barang lain yang bisa dialihkan oleh produsen
Jumlah pesaing
Teknologi
Perkiraan harga pasar
Keseimbangan pasar: titik pertemuan
Harga yang terbentuk di pasar bukan sekadar angka acak. Itu adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran (disebut sebagai keseimbangan)
Bayangkan:
Jika harga melonjak dari titik keseimbangan → penjual akan cepat menjual lebih banyak, tetapi pembeli akan mundur → stok barang tidak habis terjual → harga turun kembali ke titik keseimbangan
Jika harga turun dari titik keseimbangan → pembeli akan cepat membeli, tetapi penjual akan mengurangi penjualan → kekurangan barang → harga naik kembali ke titik keseimbangan
Sistem ini bekerja seperti neraca yang seimbang sendiri. Jika ada yang mencoba mengganggu keseimbangan, sistem akan kembali menyesuaikan diri.
Pasar saham nyata: faktor tidak sesederhana itu
Di pasar saham nyata, permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak hal:
sisi permintaan (pembeli):
Kebijakan moneter — Bank sentral menurunkan suku bunga, orang lebih suka berinvestasi di saham daripada menyimpan uang
Likuiditas pasar — Pasar dengan uang beredar banyak atau sedikit, mempengaruhi langsung aktivitas jual beli
Kepercayaan investor — Jika percaya ekonomi akan membaik, mereka akan membeli saham; jika takut, mereka akan menjual
sisi penawaran (penjual):
Kebijakan perusahaan — Perusahaan melakukan buyback saham atau menambah modal, mengubah jumlah saham di pasar
Pendaftaran saham baru — IPO baru menambah penawaran
Regulasi — Kadang perusahaan besar tidak bisa sembarangan menjual saham, harus menunggu waktu tertentu
Permintaan dan penawaran sebagai alat prediksi harga
Analis teknikal (Technical Analysts) selalu menggunakan prinsip ini:
1. Price Action dan candlestick
Candlestick hijau (penutupan lebih tinggi dari pembukaan) = pembeli unggul, permintaan kuat
Candlestick merah (penutupan lebih rendah dari pembukaan) = penjual unggul, penawaran kuat
Doji (pembukaan dan penutupan sama) = pertarungan seimbang, belum pasti arah
2. Support dan resistance
Support = level di mana banyak pembeli menunggu (permintaan), sehingga harga tidak turun di bawahnya
Resistance = level di mana banyak penjual menunggu (penawaran), sehingga harga tidak naik di atasnya
3. Demand Supply Zone (area trading tertentu)
Trader profesional menggunakan teknik ini untuk mengarahkan posisi:
DBR (Drop-Base-Rally) — Harga turun cepat > berdiam di basis > menembus ke atas → masuk beli saat tembus
RBD (Rally-Base-Drop) — Harga naik cepat > berdiam di basis > menembus ke bawah → masuk jual saat tembus
Contoh nyata dari pasar
Misalnya saham XYZ tahun lalu:
Harga 100 rupiah, permintaan normal
Berita IPO perusahaan pesaing besar masuk pasar → penawaran meningkat → harga XYZ turun ke 70 rupiah
Pasar melihat harga murah + berita baik perusahaan → permintaan melonjak → harga naik ke 120 rupiah
Perusahaan mengumumkan IPO besar lain + pemegang saham utama ingin ambil keuntungan → penawaran meningkat → harga turun ke 85 rupiah
Trader yang berpengalaman melihat bahwa:
Dari 70 rupiah, harga naik ke 120 rupiah, ini tren naik (sebelum DBR)
Di 120 rupiah, banyak penjual, itu adalah Supply Zone (resistance)
Harga menembus ke bawah dan turun ke 85 rupiah, ini adalah RBD, dan mereka mendapatkan keuntungan sebesar 35 rupiah (dari 120 ke 85)
Mengapa hal ini penting bagi investor
Prediksi harga lebih akurat — Memahami mengapa harga bergerak, Anda bisa memilih waktu beli/jual dengan lebih cerdas
Hindari panik — Ketika harga turun atau naik mendadak, tidak akan panik karena tahu ini ketidakseimbangan permintaan dan penawaran
Tidak percaya berita mentah — Meski berita baik atau buruk, jika harga bergerak liar, periksa apa yang terjadi dengan permintaan dan penawaran
Trading dengan sistem — Melakukan trading secara terstruktur, bukan hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi analisis yang matang
Kesimpulan
Permintaan (mereka datang untuk membeli) dan penawaran (mereka datang untuk menjual) — dua kekuatan ini adalah inti dari pasar. Harga saham yang berfluktuasi bukanlah hal yang misterius; itu hanyalah pertempuran antara dua kekuatan ini, dan yang menang akan menentukan arah harga.
Ketika Anda memahami bahwa pembeli banyak, harga naik; penjual banyak, harga turun, analisis pasar menjadi lebih mudah. Cobalah cari support dan resistance, pelajari Price Action, dan lakukan trading secara nyata. Jika Anda berlatih cukup, keahlian Anda akan semakin meningkat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Jika harga saham naik atau turun secara drastis, pada akhirnya didorong oleh dua kekuatan ini
Di pasar saham, harga naik atau turun tampaknya disebabkan oleh banyak faktor, tetapi sebenarnya semuanya berasal dari dua kekuatan dasar yaitu permintaan (keinginan membeli) dan penawaran (keinginan menjual)
Ketika pembeli lebih banyak daripada penjual, harga akan naik. Sebaliknya, ketika penjual lebih dominan daripada pembeli, harga akan turun. Sistem ini tidak serumit yang dibayangkan, tetapi Anda harus memahami bagaimana kedua kekuatan ini bekerja.
Apa itu permintaan? Pahami dengan sederhana
Permintaan berarti jumlah yang bersedia dibeli oleh pembeli pada berbagai tingkat harga
Bayangkan: Jika harga saham ABC turun dari 100 rupiah menjadi 80 rupiah, banyak investor akan percaya bahwa “Sekarang sudah murah, harus beli.” Ketika harga naik menjadi 120 rupiah, orang akan merasa “Terlalu mahal, tunggu saja atau beli yang lain.”
Hukum permintaan: Harga rendah → permintaan tinggi | Harga tinggi → permintaan rendah
Mengapa demikian? Ada dua alasan:
1. Efek pendapatan — Ketika harga turun, Anda memiliki lebih banyak uang setelah membeli barang ini. Uang ekstra ini bisa digunakan untuk membeli lebih banyak.
2. Efek pengganti — Harga turun membuat barang ini tampak lebih menarik dibandingkan barang lain yang menawarkan fungsi serupa.
Selain harga, faktor lain yang mempengaruhi permintaan meliputi:
Penawaran: sisi penjual
Penawaran adalah jumlah yang bersedia dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga
Penjual memiliki pola pikir yang berlawanan dengan pembeli: Jika harga tinggi, mereka bersedia menjual lebih banyak karena margin keuntungan lebih besar. Jika harga rendah, mereka mengurangi jumlah yang akan dijual.
Hukum penawaran: Harga tinggi → penawaran lebih banyak | Harga rendah → penawaran lebih sedikit
Faktor lain yang mempengaruhi penawaran:
Keseimbangan pasar: titik pertemuan
Harga yang terbentuk di pasar bukan sekadar angka acak. Itu adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran (disebut sebagai keseimbangan)
Bayangkan:
Sistem ini bekerja seperti neraca yang seimbang sendiri. Jika ada yang mencoba mengganggu keseimbangan, sistem akan kembali menyesuaikan diri.
Pasar saham nyata: faktor tidak sesederhana itu
Di pasar saham nyata, permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak hal:
sisi permintaan (pembeli):
sisi penawaran (penjual):
Permintaan dan penawaran sebagai alat prediksi harga
Analis teknikal (Technical Analysts) selalu menggunakan prinsip ini:
1. Price Action dan candlestick
2. Support dan resistance
3. Demand Supply Zone (area trading tertentu)
Trader profesional menggunakan teknik ini untuk mengarahkan posisi:
DBR (Drop-Base-Rally) — Harga turun cepat > berdiam di basis > menembus ke atas → masuk beli saat tembus
RBD (Rally-Base-Drop) — Harga naik cepat > berdiam di basis > menembus ke bawah → masuk jual saat tembus
Contoh nyata dari pasar
Misalnya saham XYZ tahun lalu:
Trader yang berpengalaman melihat bahwa:
Mengapa hal ini penting bagi investor
Kesimpulan
Permintaan (mereka datang untuk membeli) dan penawaran (mereka datang untuk menjual) — dua kekuatan ini adalah inti dari pasar. Harga saham yang berfluktuasi bukanlah hal yang misterius; itu hanyalah pertempuran antara dua kekuatan ini, dan yang menang akan menentukan arah harga.
Ketika Anda memahami bahwa pembeli banyak, harga naik; penjual banyak, harga turun, analisis pasar menjadi lebih mudah. Cobalah cari support dan resistance, pelajari Price Action, dan lakukan trading secara nyata. Jika Anda berlatih cukup, keahlian Anda akan semakin meningkat.