许多 investor setelah memasuki pasar modal, dengan cepat akan mendengar kata “futures”. Sebagai instrumen keuangan yang lebih kompleks daripada saham, futures dapat membantu trader cerdas mendapatkan keuntungan yang signifikan, sekaligus memungkinkan orang yang tidak berhati-hati mengalami kerugian cepat. Jadi, apa sebenarnya futures itu? Apakah benar seberbahaya rumor yang beredar? Hari ini kita akan membahas secara sistematis asal-usul dan seluk-beluk futures.
Asal-usul Futures: Dari Risiko Pertanian ke Inovasi Keuangan
Cerita ini dimulai dari masyarakat agraris. Ketika pertanian menjadi metode utama produksi, petani menghadapi masalah abadi: bencana alam dan perubahan cuaca yang langsung mempengaruhi hasil panen. Saat panen melimpah, harga beras jatuh tajam; saat gagal panen, harga melonjak—pergerakan harga yang tak terduga ini menimbulkan risiko besar bagi petani dan pedagang.
Pedagang Barat memikirkan sebuah solusi: mengapa tidak mengunci harga di muka? Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan transaksi di masa depan dengan harga yang sudah disepakati hari ini, sehingga dapat menghindari risiko fluktuasi harga. Ide inovatif ini secara bertahap berkembang menjadi sistem futures modern.
Futures mampu berspekulasi dengan modal kecil karena hanya perlu membayar margin sebagian untuk mengendalikan kontrak penuh. Misalnya, mengendalikan kontrak senilai 10 juta rupiah mungkin hanya perlu membayar margin sebesar 5.000-10.000 rupiah. Karakter leverage ini adalah daya tarik futures sekaligus sumber risiko.
Esensi Futures: Sebuah Kontrak Keuangan tentang Masa Depan
Futures secara esensial adalah kontrak standar yang secara tegas menetapkan bahwa kedua pihak harus melakukan transaksi pada waktu tertentu di masa depan dengan harga tertentu untuk sejumlah aset tertentu.
Jenis aset yang menjadi dasar futures sangat beragam, termasuk:
Komoditas besar: minyak mentah, emas, perak, tembaga, gandum, jagung, kedelai, dan lain-lain
Aset keuangan: indeks saham (S&P 500, Nasdaq, Hang Seng), kurs, suku bunga, obligasi
Aset lain: mata uang kripto dan aset baru lainnya mulai memiliki produk futures
Setiap kontrak futures memuat informasi penting seperti:
Nama dan kode aset dasar
Spesifikasi kontrak (unit volume transaksi)
Pergerakan harga minimum
Waktu perdagangan
Tanggal jatuh tempo
Metode penyelesaian (fisik atau tunai)
Futures dan Spot: Perbedaan Dasar dalam Cara Berinvestasi
Investor pemula sering bingung antara futures dan spot, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dari berbagai aspek.
Perdagangan spot bersifat langsung: Anda membeli barang nyata (misalnya saham, komoditas) dan harus membayar penuh, setelah transaksi barang menjadi milik Anda.
Perdagangan futures adalah kontrak: Anda membeli atau menjual kontrak harga, bukan barang fisik. Hanya perlu membayar margin (biasanya 5-10% dari nilai kontrak), sehingga bisa bertransaksi dengan modal jauh lebih kecil. Futures memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas, dan sebelum jatuh tempo harus menutup posisi atau melakukan penyelesaian.
Perbedaan ini menyebabkan: spot membutuhkan modal besar, futures memungkinkan partisipasi kecil; perdagangan spot relatif sederhana, sedangkan futures memerlukan manajemen risiko yang lebih cermat karena adanya batas waktu dan leverage.
Langkah Kunci Berpartisipasi dalam Perdagangan Futures
Jika Anda memutuskan masuk ke pasar futures, prosesnya harus dilakukan secara berurutan:
Langkah 1: Bangun Pemahaman Dasar
Pahami karakteristik utama futures—ada tanggal jatuh tempo, membutuhkan margin, memiliki leverage, bisa long maupun short. Pemahaman ini menentukan arah operasi Anda selanjutnya.
Langkah 2: Evaluasi Gaya Investasi Anda
Tanya diri sendiri: apakah cocok untuk memegang posisi jangka panjang atau lebih suka trading aktif? Futures lebih sering digunakan untuk trading jangka pendek atau lindung nilai, bukan untuk investasi jangka panjang. Jika Anda investor nilai, futures mungkin bukan alat utama.
Langkah 3: Pilih Broker Futures yang Terpercaya
Bursa futures di seluruh dunia seperti CME, COMEX di AS, dan bursa baru di Asia, memungkinkan investor umum berpartisipasi melalui broker. Pilih broker yang terpercaya, menawarkan harga akurat, dan biaya transaksi yang wajar.
Langkah 4: Uji Strategi dengan Akun Demo
Sebagian besar broker futures menyediakan fitur demo. Sebelum menggunakan uang asli, manfaatkan dana virtual untuk menguji strategi trading, kenali platform, dan rasakan psikologi saat harga berfluktuasi.
Langkah 5: Tentukan Aset dan Spesifikasi Kontrak
Ada enam kategori utama produk futures: indeks, kurs, suku bunga, logam, energi, dan komoditas pertanian. Setiap kontrak memiliki spesifikasi yang jelas, termasuk aset dasar, tanggal jatuh tempo, dan satuan harga.
Langkah 6: Deposit Dana dan Atur Risiko
Setelah deposit, jangan serakah dan langsung masuk penuh. Buat rencana stop-loss dan take-profit yang jelas sebelum trading, dan disiplin menjalankannya. Ini kunci keberlangsungan investasi futures.
Langkah 7: Rancang Strategi Trading
Trader jangka pendek cenderung trading kontrak dengan likuiditas tinggi (biasanya kontrak bulan mendatang), menggabungkan analisis teknikal dan fundamental untuk prediksi harga. Jika trading futures saham, metode analisis mirip memilih saham, tetapi harus menunggu sinyal beli/jual yang tepat.
Dua Arah Operasi Futures: Long dan Short
Futures sangat fleksibel karena bisa menguntungkan dari kenaikan maupun penurunan harga.
Long (bullish): Saat Anda memperkirakan harga aset akan naik, beli kontrak futures, lalu jual saat harga naik untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh: Perkiraan Federal Reserve akan melonggarkan likuiditas dan mendorong pasar saham naik, bisa beli futures indeks S&P 500; jika prediksi geopolitik menaikkan harga minyak, bisa beli futures minyak mentah.
Short (bearish): Saat memperkirakan harga akan turun, jual kontrak terlebih dahulu, lalu beli kembali saat harga turun untuk mendapatkan selisihnya.
Contoh: Perkiraan resesi akan menekan pasar saham, bisa jual futures indeks; jika komoditas memasuki tren bearish, bisa short sell futures terkait.
Keleluasaan ini menjadikan futures alat lindung yang sangat profesional. Misalnya, pemilik saham tertentu yang khawatir pasar turun bisa melakukan short index futures untuk melindungi keuntungan.
1. Leverage besar dengan modal kecil
Menggunakan margin kecil untuk mengendalikan kontrak besar, efisiensi modal tinggi. Sangat menarik bagi trader dengan modal terbatas tapi yakin analisisnya.
2. Fleksibilitas long dan short
Tidak seperti saham yang harus pinjam untuk short, futures memudahkan kedua posisi ini, cocok untuk berbagai kondisi pasar.
3. Lindung nilai risiko secara efisien
Investor jangka panjang bisa melakukan hedging jangka pendek melalui futures untuk menghindari fluktuasi pasar, melindungi keuntungan.
4. Likuiditas pasar tinggi
Pasar futures internasional memiliki volume transaksi besar, spread kecil, memudahkan masuk dan keluar posisi besar.
Risiko Investasi Futures: Bahaya yang Harus Diketahui
1. Risiko leverage—pedang bermata dua
Leverage memperbesar keuntungan sekaligus kerugian. Salah prediksi bisa menyebabkan kerugian melebihi margin yang disetorkan. Tanpa disiplin stop-loss, kerugian cepat melampaui modal dan berhutang ke broker adalah hal umum.
2. Potensi kerugian tak terbatas
Berbeda dengan saham yang kerugiannya terbatas pada modal, futures bisa menyebabkan kerugian melebihi margin jika harga bergerak ekstrem. Pada 2020, harga minyak sempat negatif, dan beberapa trader mengalami kerugian besar hingga harus menambah dana.
3. Risiko waktu—tanggal jatuh tempo
Futures memiliki tanggal kedaluwarsa. Jika prediksi Anda terlambat, harus menutup posisi sebelum jatuh tempo bisa mengunci kerugian. Perbedaan harga kontrak bulan berbeda juga bisa menimbulkan biaya rollover.
4. Tingkat profesionalisme tinggi
Memahami detail kontrak, menghitung risiko, dan menentukan waktu masuk adalah keahlian yang tidak mudah. Kebanyakan pelaku pasar adalah institusi dan trader profesional; trader ritel sering kalah karena informasi dan skill yang kurang.
5. Spesifikasi kontrak yang tetap membatasi fleksibilitas
Futures adalah produk standar: ukuran transaksi, bulan kontrak, margin, semuanya tetap. Ada kontrak mini atau mikro, tetapi pilihan terbatas.
CFD (Contract for Difference): Alternatif yang Seimbang antara Risiko dan Fleksibilitas
Di antara futures dan spot, ada pilihan tengah: CFD.
CFD adalah kontrak antara pembeli dan penjual yang mengikuti harga spot, dan keuntungan atau kerugiannya dihitung dari selisih harga. Perbedaan utama dengan futures adalah: CFD tidak memiliki tanggal jatuh tempo, Anda bisa memegang posisi tanpa batas waktu, tidak perlu rollover.
Keunggulan CFD dibanding futures:
Beragam instrumen: indeks, forex, komoditas, saham, kripto, dan lainnya
Fleksibel dalam spesifikasi transaksi: volume kecil, leverage variabel, cocok untuk pemula
Modal masuk lebih rendah: margin lebih fleksibel, leverage lebih luas, tidak terbatas aturan bursa
Tanpa tekanan jatuh tempo: tidak perlu khawatir rollover atau penyelesaian kontrak
Tips Operasi CFD:
Atur leverage secara bijak: volatilitas berbeda-beda. Kurs biasanya stabil, bisa pakai leverage tinggi; saham dan komoditas lebih volatile, gunakan leverage rendah untuk perlindungan modal.
Rancang rencana trading lengkap: tentukan logika masuk, stop-loss, target profit. Disiplin lebih penting daripada prediksi sempurna.
Kesimpulan: Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok dengan Futures
Investor yang cocok dengan futures:
Berpengalaman dan sadar risiko
Cepat mengambil keputusan dan disiplin
Modal cukup besar dan mampu menanggung fluktuasi
Lebih untuk trading jangka pendek atau lindung nilai, bukan portofolio jangka panjang
Investor yang tidak cocok:
Kurang pengalaman atau risiko rendah
Tidak stabil secara psikologis
Modal terbatas dan tidak mampu menanggung kerugian leverage
Lebih suka investasi nilai jangka panjang
Risiko dan peluang futures sering berjalan beriringan. Kuncinya adalah memahami secara mendalam, membuat rencana manajemen risiko yang ketat, dan disiplin mengendalikan nafsu dan ketakutan, agar bisa bertahan dan berkembang di pasar futures.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Memahami Futures secara Mendalam: Panduan Lengkap dari Dasar hingga Pengendalian Risiko
许多 investor setelah memasuki pasar modal, dengan cepat akan mendengar kata “futures”. Sebagai instrumen keuangan yang lebih kompleks daripada saham, futures dapat membantu trader cerdas mendapatkan keuntungan yang signifikan, sekaligus memungkinkan orang yang tidak berhati-hati mengalami kerugian cepat. Jadi, apa sebenarnya futures itu? Apakah benar seberbahaya rumor yang beredar? Hari ini kita akan membahas secara sistematis asal-usul dan seluk-beluk futures.
Asal-usul Futures: Dari Risiko Pertanian ke Inovasi Keuangan
Cerita ini dimulai dari masyarakat agraris. Ketika pertanian menjadi metode utama produksi, petani menghadapi masalah abadi: bencana alam dan perubahan cuaca yang langsung mempengaruhi hasil panen. Saat panen melimpah, harga beras jatuh tajam; saat gagal panen, harga melonjak—pergerakan harga yang tak terduga ini menimbulkan risiko besar bagi petani dan pedagang.
Pedagang Barat memikirkan sebuah solusi: mengapa tidak mengunci harga di muka? Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan transaksi di masa depan dengan harga yang sudah disepakati hari ini, sehingga dapat menghindari risiko fluktuasi harga. Ide inovatif ini secara bertahap berkembang menjadi sistem futures modern.
Futures mampu berspekulasi dengan modal kecil karena hanya perlu membayar margin sebagian untuk mengendalikan kontrak penuh. Misalnya, mengendalikan kontrak senilai 10 juta rupiah mungkin hanya perlu membayar margin sebesar 5.000-10.000 rupiah. Karakter leverage ini adalah daya tarik futures sekaligus sumber risiko.
Esensi Futures: Sebuah Kontrak Keuangan tentang Masa Depan
Futures secara esensial adalah kontrak standar yang secara tegas menetapkan bahwa kedua pihak harus melakukan transaksi pada waktu tertentu di masa depan dengan harga tertentu untuk sejumlah aset tertentu.
Jenis aset yang menjadi dasar futures sangat beragam, termasuk:
Setiap kontrak futures memuat informasi penting seperti:
Futures dan Spot: Perbedaan Dasar dalam Cara Berinvestasi
Investor pemula sering bingung antara futures dan spot, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dari berbagai aspek.
Perdagangan spot bersifat langsung: Anda membeli barang nyata (misalnya saham, komoditas) dan harus membayar penuh, setelah transaksi barang menjadi milik Anda.
Perdagangan futures adalah kontrak: Anda membeli atau menjual kontrak harga, bukan barang fisik. Hanya perlu membayar margin (biasanya 5-10% dari nilai kontrak), sehingga bisa bertransaksi dengan modal jauh lebih kecil. Futures memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas, dan sebelum jatuh tempo harus menutup posisi atau melakukan penyelesaian.
Perbedaan ini menyebabkan: spot membutuhkan modal besar, futures memungkinkan partisipasi kecil; perdagangan spot relatif sederhana, sedangkan futures memerlukan manajemen risiko yang lebih cermat karena adanya batas waktu dan leverage.
Langkah Kunci Berpartisipasi dalam Perdagangan Futures
Jika Anda memutuskan masuk ke pasar futures, prosesnya harus dilakukan secara berurutan:
Langkah 1: Bangun Pemahaman Dasar Pahami karakteristik utama futures—ada tanggal jatuh tempo, membutuhkan margin, memiliki leverage, bisa long maupun short. Pemahaman ini menentukan arah operasi Anda selanjutnya.
Langkah 2: Evaluasi Gaya Investasi Anda Tanya diri sendiri: apakah cocok untuk memegang posisi jangka panjang atau lebih suka trading aktif? Futures lebih sering digunakan untuk trading jangka pendek atau lindung nilai, bukan untuk investasi jangka panjang. Jika Anda investor nilai, futures mungkin bukan alat utama.
Langkah 3: Pilih Broker Futures yang Terpercaya Bursa futures di seluruh dunia seperti CME, COMEX di AS, dan bursa baru di Asia, memungkinkan investor umum berpartisipasi melalui broker. Pilih broker yang terpercaya, menawarkan harga akurat, dan biaya transaksi yang wajar.
Langkah 4: Uji Strategi dengan Akun Demo Sebagian besar broker futures menyediakan fitur demo. Sebelum menggunakan uang asli, manfaatkan dana virtual untuk menguji strategi trading, kenali platform, dan rasakan psikologi saat harga berfluktuasi.
Langkah 5: Tentukan Aset dan Spesifikasi Kontrak Ada enam kategori utama produk futures: indeks, kurs, suku bunga, logam, energi, dan komoditas pertanian. Setiap kontrak memiliki spesifikasi yang jelas, termasuk aset dasar, tanggal jatuh tempo, dan satuan harga.
Langkah 6: Deposit Dana dan Atur Risiko Setelah deposit, jangan serakah dan langsung masuk penuh. Buat rencana stop-loss dan take-profit yang jelas sebelum trading, dan disiplin menjalankannya. Ini kunci keberlangsungan investasi futures.
Langkah 7: Rancang Strategi Trading Trader jangka pendek cenderung trading kontrak dengan likuiditas tinggi (biasanya kontrak bulan mendatang), menggabungkan analisis teknikal dan fundamental untuk prediksi harga. Jika trading futures saham, metode analisis mirip memilih saham, tetapi harus menunggu sinyal beli/jual yang tepat.
Dua Arah Operasi Futures: Long dan Short
Futures sangat fleksibel karena bisa menguntungkan dari kenaikan maupun penurunan harga.
Long (bullish): Saat Anda memperkirakan harga aset akan naik, beli kontrak futures, lalu jual saat harga naik untuk mendapatkan keuntungan.
Short (bearish): Saat memperkirakan harga akan turun, jual kontrak terlebih dahulu, lalu beli kembali saat harga turun untuk mendapatkan selisihnya.
Keleluasaan ini menjadikan futures alat lindung yang sangat profesional. Misalnya, pemilik saham tertentu yang khawatir pasar turun bisa melakukan short index futures untuk melindungi keuntungan.
Keunggulan Investasi Futures: Mengapa Profesional Menyukainya
1. Leverage besar dengan modal kecil Menggunakan margin kecil untuk mengendalikan kontrak besar, efisiensi modal tinggi. Sangat menarik bagi trader dengan modal terbatas tapi yakin analisisnya.
2. Fleksibilitas long dan short Tidak seperti saham yang harus pinjam untuk short, futures memudahkan kedua posisi ini, cocok untuk berbagai kondisi pasar.
3. Lindung nilai risiko secara efisien Investor jangka panjang bisa melakukan hedging jangka pendek melalui futures untuk menghindari fluktuasi pasar, melindungi keuntungan.
4. Likuiditas pasar tinggi Pasar futures internasional memiliki volume transaksi besar, spread kecil, memudahkan masuk dan keluar posisi besar.
Risiko Investasi Futures: Bahaya yang Harus Diketahui
1. Risiko leverage—pedang bermata dua Leverage memperbesar keuntungan sekaligus kerugian. Salah prediksi bisa menyebabkan kerugian melebihi margin yang disetorkan. Tanpa disiplin stop-loss, kerugian cepat melampaui modal dan berhutang ke broker adalah hal umum.
2. Potensi kerugian tak terbatas Berbeda dengan saham yang kerugiannya terbatas pada modal, futures bisa menyebabkan kerugian melebihi margin jika harga bergerak ekstrem. Pada 2020, harga minyak sempat negatif, dan beberapa trader mengalami kerugian besar hingga harus menambah dana.
3. Risiko waktu—tanggal jatuh tempo Futures memiliki tanggal kedaluwarsa. Jika prediksi Anda terlambat, harus menutup posisi sebelum jatuh tempo bisa mengunci kerugian. Perbedaan harga kontrak bulan berbeda juga bisa menimbulkan biaya rollover.
4. Tingkat profesionalisme tinggi Memahami detail kontrak, menghitung risiko, dan menentukan waktu masuk adalah keahlian yang tidak mudah. Kebanyakan pelaku pasar adalah institusi dan trader profesional; trader ritel sering kalah karena informasi dan skill yang kurang.
5. Spesifikasi kontrak yang tetap membatasi fleksibilitas Futures adalah produk standar: ukuran transaksi, bulan kontrak, margin, semuanya tetap. Ada kontrak mini atau mikro, tetapi pilihan terbatas.
CFD (Contract for Difference): Alternatif yang Seimbang antara Risiko dan Fleksibilitas
Di antara futures dan spot, ada pilihan tengah: CFD.
CFD adalah kontrak antara pembeli dan penjual yang mengikuti harga spot, dan keuntungan atau kerugiannya dihitung dari selisih harga. Perbedaan utama dengan futures adalah: CFD tidak memiliki tanggal jatuh tempo, Anda bisa memegang posisi tanpa batas waktu, tidak perlu rollover.
Keunggulan CFD dibanding futures:
Tips Operasi CFD:
Atur leverage secara bijak: volatilitas berbeda-beda. Kurs biasanya stabil, bisa pakai leverage tinggi; saham dan komoditas lebih volatile, gunakan leverage rendah untuk perlindungan modal.
Rancang rencana trading lengkap: tentukan logika masuk, stop-loss, target profit. Disiplin lebih penting daripada prediksi sempurna.
Kesimpulan: Siapa yang Cocok dan Tidak Cocok dengan Futures
Investor yang cocok dengan futures:
Investor yang tidak cocok:
Risiko dan peluang futures sering berjalan beriringan. Kuncinya adalah memahami secara mendalam, membuat rencana manajemen risiko yang ketat, dan disiplin mengendalikan nafsu dan ketakutan, agar bisa bertahan dan berkembang di pasar futures.