Stop Market dan Stop Limit: Perbedaan dua jenis perintah otomatis

Para trader modern harus menguasai berbagai alat untuk mengendalikan risiko dan mengoptimalkan strategi. Di antara berbagai jenis perintah penting, stop market dan stop limit adalah dua alat yang paling umum digunakan di bursa saat ini. Meskipun namanya serupa, kedua jenis perintah ini beroperasi berdasarkan mekanisme yang sama sekali berbeda dan cocok untuk situasi pasar yang berbeda.

Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara stop market dan opsi limit stop, sehingga dapat membuat pilihan yang lebih sesuai untuk setiap skenario trading.

Memahami tentang Stop Market

Stop market adalah jenis perintah bersyarat, menggabungkan elemen dari perintah stop dan pasar biasa. Jenis perintah ini memungkinkan trader menetapkan ambang aktivasi pada tingkat harga tertentu, yang disebut harga stop (stop price). Ketika aset mencapai tingkat ini, perintah akan otomatis diaktifkan dan dieksekusi pada harga pasar saat ini.

Mekanisme kerja dari stop market cukup sederhana: Anda menetapkan satu tingkat harga stop terlebih dahulu, perintah akan dalam mode menunggu sampai kondisi terpenuhi. Pada saat aset mencapai harga yang diinginkan, perintah akan diaktifkan secara langsung dan dieksekusi pada harga pasar terbaik yang tersedia saat itu.

Cara Stop Market Beroperasi dalam Praktek

Ketika Anda menempatkan order stop market, perintah tersebut akan tetap dalam status tidak aktif sampai ada kejadian yang mengaktifkannya. Di pasar spot, ketika aset menyentuh harga stop, perintah akan berubah menjadi order pasar dan dieksekusi hampir seketika pada harga pasar yang tersedia.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah di pasar dengan likuiditas rendah, Anda mungkin mengalami slippage. Ini terjadi ketika pasar bergerak terlalu cepat atau tidak cukup likuiditas (liquidity) untuk mencocokkan order pada harga stop yang tepat. Sebagai gantinya, order akan dieksekusi pada harga terbaik berikutnya, yang bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari harga stop awal.

Menyelami Stop Limit

Stop limit adalah jenis perintah bersyarat lain, menggabungkan elemen dari perintah stop dan limit. Untuk memahami stop limit, pertama-tama perlu memahami limit order (limit order) — sebuah perintah yang memungkinkan Anda membeli atau menjual aset pada tingkat harga tertentu atau lebih baik.

Berbeda dengan pasar, limit order tidak menjamin eksekusi tetapi menjamin tingkat harga. Stop limit menggabungkan keduanya: memiliki harga stop (untuk mengaktifkan) dan harga limit (untuk menentukan tingkat harga maksimum/minimum yang dapat diterima).

Mekanisme Kerja dari Stop Limit

Proses eksekusi stop limit berlangsung dalam dua tahap. Pertama, order dalam status menunggu sampai aset mencapai harga stop. Kedua, ketika harga stop tercapai, order akan berubah menjadi limit order — tetapi belum dieksekusi secara langsung.

Order hanya akan dieksekusi jika harga pasar dapat memenuhi permintaan harga limit Anda. Jika pasar tidak pernah mencapai tingkat harga limit, order akan tetap terbuka dan belum dieksekusi, meskipun harga telah melewati harga stop. Ini adalah manfaat utama — Anda memiliki kendali mutlak atas tingkat harga akhir.

Stop limit sangat berguna di pasar yang tidak stabil atau dengan likuiditas rendah, di mana fluktuasi harga yang tiba-tiba dapat terjadi dengan cepat.

Membandingkan Stop Market dan Stop Limit: Perbedaan Utama

Perbedaan mendasar antara stop market dan stop limit terletak pada cara mereka dieksekusi saat kondisi terpenuhi.

Stop Market: Diubah menjadi order pasar segera setelah harga stop tercapai. Keunggulannya adalah hampir pasti akan dieksekusi, tetapi Anda tidak dapat mengontrol harga aktualnya. Dalam pasar yang sangat volatile, Anda mungkin mengalami slippage yang signifikan.

Stop Limit: Diubah menjadi limit order dan hanya dieksekusi jika tingkat harga yang diinginkan tercapai. Anda memiliki kendali penuh atas harga, tetapi ada risiko order tidak pernah dieksekusi jika pasar tidak mencapai harga limit.

Pilihan antara keduanya tergantung pada prioritas Anda: apakah Anda mengutamakan kepastian eksekusi atau kontrol harga? Di pasar dengan likuiditas tinggi, stop market biasanya lebih efektif. Di pasar yang volatile atau dengan likuiditas rendah, stop limit lebih aman.

Panduan Menempatkan Stop Market di Bursa

Langkah 1: Akses Antarmuka Trading

Pertama, Anda perlu masuk ke antarmuka trading spot dari platform. Masukkan password trading Anda di kolom yang terletak di bagian atas kanan layar.

Langkah 2: Pilih Jenis Perintah Stop Market

Dari menu jenis order, pilih opsi “Stop Market”. Antarmuka akan menampilkan kolom input yang diperlukan.

Langkah 3: Konfigurasi Parameter Order

Kolom sebelah kiri untuk order beli, kolom sebelah kanan untuk order jual. Masukkan informasi berikut:

  • Harga stop (stop price): tingkat harga yang akan mengaktifkan order
  • Jumlah aset: volume yang ingin Anda beli atau jual

Setelah selesai, klik tombol konfirmasi untuk menempatkan order.

Panduan Menempatkan Stop Limit di Bursa

Langkah 1: Buka Antarmuka Trading Spot

Arahkan ke bagian trading spot dan masukkan password trading ke kolom yang sesuai.

Langkah 2: Pilih Stop Limit

Dari daftar jenis order, pilih “Stop Limit” atau “Limit Dừng”.

Langkah 3: Atur Parameter

Isi lengkap informasi berikut:

  • Harga stop: titik aktivasi order
  • Harga limit: tingkat harga maksimum (jika beli) atau minimum (jika jual) yang Anda terima
  • Jumlah: volume aset yang akan diperdagangkan

Setelah selesai, konfirmasi order.

Analisis Aplikasi Praktis

Untuk memilih jenis order yang tepat, pertimbangkan faktor berikut:

Gunakan Stop Market jika:

  • Anda mengutamakan kepastian bahwa transaksi akan dieksekusi
  • Pasar memiliki likuiditas yang baik
  • Anda tidak terlalu khawatir dengan sedikit selisih harga

Gunakan Stop Limit jika:

  • Anda memiliki target harga tertentu yang tidak ingin dilampaui
  • Bertransaksi di pasar dengan likuiditas rendah atau volatilitas tinggi
  • Anda bersedia menunggu atau menerima kemungkinan order tidak terisi

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menyetel Order

Untuk menentukan harga stop dan harga limit yang sesuai, Anda perlu menganalisis kondisi pasar:

  • Sentimen pasar: Tren umum dari investor
  • Likuiditas: Volume transaksi yang tersedia di berbagai tingkat harga
  • Volatilitas harga: Tingkat fluktuasi harga aset

Banyak trader menggunakan analisis teknikal, termasuk level support dan resistance, untuk menentukan tingkat harga stop dan limit order mereka.

Risiko yang Perlu Diketahui

Slippage adalah risiko utama dari stop market, terjadi ketika pasar bergerak terlalu cepat dan order dieksekusi pada tingkat harga yang berbeda dari perkiraan. Ini dapat menyebabkan transaksi dengan harga yang kurang menguntungkan dari yang diharapkan.

Sebaliknya, risiko dari stop limit adalah order tidak pernah dieksekusi jika pasar tidak mencapai tingkat harga limit. Anda perlu menyeimbangkan antara melindungi harga dan memastikan eksekusi.

Kesimpulan

Stop market dan stop limit adalah dua alat yang kuat bagi trader, tetapi melayani tujuan yang berbeda. Stop market mengutamakan eksekusi, sementara stop limit mengutamakan kontrol harga. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda memilih alat yang sesuai untuk strategi trading Anda.

Sebelum menerapkannya, latihan di akun demo atau dengan modal kecil sangat disarankan agar terbiasa dengan cara kerja masing-masing jenis order.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)