Situasi geopolitik yang tegang, harga barang yang terus meningkat, membuat emas kembali menjadi alat perlindungan investasi bagi para investor. Tapi tahukah kamu? Cara berinvestasi emas jauh lebih beragam daripada sekadar membeli emas fisik.
Dari 2022 hingga 2024, harga emas internasional mengalami fluktuasi yang tajam—puncaknya menembus USD 2000, terendahnya jatuh di bawah USD 1700, lalu melonjak lagi hingga melewati USD 2700 pada 2024, dan memasuki 2025 bahkan menembus angka USD 3700. Faktor pendorong tren ini termasuk ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve, pembelian emas rekord oleh bank-bank sentral global, peningkatan risiko geopolitik, dan lain-lain. Goldman Sachs bahkan memprediksi harga emas akan menyentuh USD 4000 pada pertengahan 2026.
Namun perlu diingat, pergerakan harga emas jangka pendek sulit diprediksi. Jika kamu berencana membeli emas sebagai aset jangka panjang untuk menjaga nilai, kunci utamanya adalah menemukan waktu masuk yang tepat. Jika ingin mendapatkan keuntungan dari selisih harga melalui trading jangka menengah, maka dibutuhkan kemampuan analisis pasar yang solid dan alat investasi yang sesuai.
Sebelum Membeli Emas, Pahami 5 Cara Investasi Ini
Pilihan untuk menjaga nilai jangka panjang dan perdagangan jangka pendek sangat berbeda. Mari kita mulai dari tujuan investasi, dan lihat mana yang paling cocok untukmu.
Perbandingan Cara Investasi
Cara
Ambang Investasi
Waktu Perdagangan
Leverage
Biaya
Likuiditas
Kelompok yang Cocok
Emas fisik
Sedang
Jam operasional bank/toko emas
Tidak
1~5%
Umum
Koleksi, lindung nilai
Buku tabungan emas
Sedang
Jam operasional bank
Tidak
1.00%
Baik
Investasi frekuensi rendah
ETF Emas
Rendah
Jam perdagangan broker
Tidak
0.25%
Sangat baik
Pemula, jangka panjang
Kontrak berjangka emas
Lebih tinggi
24 jam
Ada (besar)
0.10%
Sangat baik
Profesional, jangka pendek
CFD Emas
Rendah
24 jam
Ada (fleksibel)
0.04%
Sangat baik
Modal kecil, jangka pendek
Cara Pertama: Emas Fisik—Tradisional Tapi Kurang Efisien
Berlian, koin emas, perhiasan emas, dan emas fisik lainnya masih menjadi pilihan utama banyak investor, dengan tempat pembelian meliputi bank, toko emas, dan pawnshop.
Keunggulannya adalah risiko paling rendah, operasi sederhana, dan fisik yang ada di tangan memberikan rasa aman. Tapi kekurangannya juga jelas—biaya kepemilikan tinggi (perlu brankas dan perlindungan asuransi), likuiditas buruk (sering mengalami “mudah beli sulit jual”), biaya transaksi yang rumit.
Emas fisik secara esensial bukan aset yang menghasilkan bunga, kamu membeli hanya untuk menunggu apresiasi nilai, tidak seperti saham yang bisa memberikan dividen. Perlu juga memperhatikan aspek pajak: di Taiwan, transaksi di atas NT$50.000 harus dilaporkan sebagai penghasilan perdagangan pribadi, dan pajaknya dihitung berdasarkan margin keuntungan 6%.
Kapan waktu yang tepat membeli emas fisik? Saat tujuan utamamu adalah koleksi jangka panjang dan lindung nilai aset, bukan transaksi aktif. Bank-bank Taiwan adalah pilihan terbaik untuk membeli emas batangan dalam jumlah besar (aman dan biaya rendah), sedangkan untuk jumlah kecil bisa pertimbangkan toko emas (perhatikan kemurnian dan bandingkan harga).
Cara Kedua: Buku Tabungan Emas—Emas Kertas yang Praktis
Buku tabungan emas (juga disebut “emas kertas”) disimpan oleh bank atas nama kamu, kamu hanya perlu memegang buku tabungan untuk membeli dan menjual, tanpa harus berurusan langsung dengan fisik emas. Banyak bank besar seperti Bank Taiwan, CTBC, First Bank menyediakan layanan ini.
Cara pembelian ada tiga: beli dalam mata uang NT$, beli dalam mata uang asing, atau yang baru diluncurkan adalah buku tabungan emas dual mata uang. Membeli dalam NT$ berarti menghadapi risiko fluktuasi kurs; membeli dalam mata uang asing memerlukan biaya konversi. Secara umum, buku tabungan emas termasuk biaya transaksi yang sedang, tapi jika sering beli jual, biaya ini akan terkumpul cukup besar.
Dari segi pajak, keuntungan dari buku tabungan emas dianggap sebagai penghasilan dari transaksi properti, dan akan masuk ke dalam penghasilan gabungan tahun berikutnya. Jika mengalami kerugian, bisa dikurangkan dalam tahun yang sama, dan sisa kerugian bisa dikurangkan selama 3 tahun berikutnya.
Kelompok yang cocok: investor yang melakukan transaksi jarang, mengutamakan kemudahan, dan memiliki modal tertentu. Buku tabungan emas bahkan bisa ditukarkan dengan emas fisik, memberi fleksibilitas lebih bagi investor.
Cara Ketiga: ETF Emas—Partisipasi dengan Modal Kecil
ETF emas (Exchange Traded Fund) memungkinkan investor ritel masuk ke pasar emas dengan biaya sangat rendah. Kamu bisa memilih ETF emas Taiwan atau ETF emas AS, dan transaksi dilakukan seperti membeli saham biasa.
Struktur biaya ETF berbeda-beda: ETF emas Taiwan termasuk biaya pengelolaan (1.15%/tahun), biaya transaksi, dan pajak transaksi; ETF emas AS memiliki biaya pengelolaan lebih rendah (0.25~0.4%/tahun), tapi melibatkan biaya konversi mata uang.
Keunggulannya adalah likuiditas tinggi, modal kecil, dan kemudahan transaksi. Kekurangannya adalah hanya bisa melakukan posisi long, tidak bisa short, cocok untuk investor yang percaya prospek jangka panjang emas, bukan untuk trading jangka pendek.
Ingin membeli emas tapi dana terbatas? ETF emas adalah pilihan terbaik untuk pemula.
Cara Keempat: Kontrak Berjangka Emas—Permainan Profesional
Kontrak berjangka emas adalah kontrak berdasarkan emas internasional, di mana keuntungan dan kerugian tergantung selisih harga saat masuk dan keluar posisi. Fitur utama kontrak berjangka adalah perdagangan dua arah, 24 jam, biaya holding rendah.
Dengan membayar margin, kamu bisa menggunakan leverage untuk mengontrol volume transaksi jauh di atas modal awal, meningkatkan efisiensi modal secara signifikan. Tapi, ini juga memperbesar risiko kerugian. Selain itu, kontrak berjangka memiliki tanggal kadaluarsa, sehingga perlu melakukan penyelesaian atau rollover, yang menimbulkan biaya tambahan.
Dari segi pajak, penghasilan dari perdagangan kontrak berjangka emas saat ini tidak dikenai pajak, hanya dikenai pajak transaksi yang sangat rendah (0.0000025%).
Broker luar negeri menawarkan hampir 24 jam perdagangan dan likuiditas lebih baik, tetapi bursa berjangka Taiwan memiliki jam perdagangan yang lebih terbatas. Target utama adalah investor yang berpengalaman dalam pengelolaan modal dan mampu menanggung risiko leverage, serta trader jangka pendek atau swing.
Cara Kelima: CFD Emas—Leverage dengan Modal Terendah
Contract for Difference (CFD) mengikuti harga spot emas, dan keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan beli. Dibandingkan kontrak berjangka, CFD memiliki tiga keunggulan utama:
Tidak ada batas minimum kontrak, margin requirement sangat rendah
Tidak ada tanggal kadaluarsa, bisa dipertahankan tanpa batas waktu
Tidak ada pajak transaksi, biaya utama berasal dari spread dan biaya overnight
Membeli emas melalui CFD memungkinkan kamu memulai dengan modal sangat kecil, leverage dapat disesuaikan secara fleksibel. Analisis tren harga emas jauh lebih sederhana daripada memilih saham, dan transaksi T+0 24 jam memberikan kebebasan bertransaksi maksimal.
Namun, perlu diingat, jika penghasilan dari trading CFD luar negeri dalam satu tahun melebihi NT$1 juta, harus dihitung sebagai penghasilan pribadi dan dikenai pajak minimum.
CFD vs Kontrak Berjangka: kontrak berjangka membutuhkan modal lebih besar dan memiliki kewajiban penyelesaian, sedangkan CFD lebih fleksibel dan cocok untuk modal kecil.
Bagaimana Memilih dari 5 Cara Ini? Sesuaikan dengan Tujuan Investasimu
Jika ingin menjaga nilai jangka panjang dan melindungi dari inflasi: emas fisik, buku tabungan emas, atau ETF emas adalah pilihan tepat, fokuslah pada waktu masuk yang baik dan hindari membeli saat harga sedang tinggi.
Jika ingin mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek: kontrak berjangka emas dan CFD emas adalah alat utama. Keduanya mengikuti harga emas internasional, dan dengan kemampuan analisis yang baik, kamu bisa melakukan posisi long maupun short. CFD, dengan leverage yang fleksibel dan biaya rendah, sangat cocok untuk investor dengan modal terbatas.
Saat membeli emas, jangan abaikan faktor-faktor berikut:
Biaya: setiap transaksi menimbulkan biaya, trading terlalu sering akan menggerogoti keuntungan
Likuiditas: seberapa cepat bisa dicairkan saat membutuhkan dana mendadak?
Toleransi Risiko: leverage bisa memperbesar keuntungan tapi juga kerugian
Waktu dan Upaya: trading jangka pendek membutuhkan perhatian terus-menerus, investasi jangka panjang lebih santai
Mengapa Investor Institusional Banyak Mengalokasikan Dana ke Emas?
Meskipun volatilitas emas tidak setinggi saham, emas menawarkan rasa aman yang unik. Mengalokasikan minimal 10% portofolio ke emas sudah menjadi standar para profesional.
Setiap kali inflasi meningkat, pasar bergejolak, atau situasi geopolitik memburuk, emas menjadi pusat perhatian. Setelah perang Rusia-Ukraina pecah, harga emas melonjak ke USD 2069, dan baru-baru ini kembali menembus rekor tertinggi di atas USD 3700. Karena volume transaksi emas internasional besar dan kedalaman pasar yang cukup, harga emas sering cepat merespons risiko sistemik, sehingga rentan terhadap kenaikan dan penurunan tajam.
Ini membuat emas cocok baik untuk alokasi jangka panjang sebagai lindung nilai, maupun untuk trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar. Apapun profil investasimu, memahami 5 cara membeli emas ini akan membantumu membuat keputusan yang paling cerdas dan sesuai kondisi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ingin membeli emas? Analisis keuntungan dan kerugian dari 5 saluran investasi utama, ajari kamu cara membeli dengan paling cerdas
Mengapa Saat Ini Banyak Orang Membeli Emas?
Situasi geopolitik yang tegang, harga barang yang terus meningkat, membuat emas kembali menjadi alat perlindungan investasi bagi para investor. Tapi tahukah kamu? Cara berinvestasi emas jauh lebih beragam daripada sekadar membeli emas fisik.
Dari 2022 hingga 2024, harga emas internasional mengalami fluktuasi yang tajam—puncaknya menembus USD 2000, terendahnya jatuh di bawah USD 1700, lalu melonjak lagi hingga melewati USD 2700 pada 2024, dan memasuki 2025 bahkan menembus angka USD 3700. Faktor pendorong tren ini termasuk ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve, pembelian emas rekord oleh bank-bank sentral global, peningkatan risiko geopolitik, dan lain-lain. Goldman Sachs bahkan memprediksi harga emas akan menyentuh USD 4000 pada pertengahan 2026.
Namun perlu diingat, pergerakan harga emas jangka pendek sulit diprediksi. Jika kamu berencana membeli emas sebagai aset jangka panjang untuk menjaga nilai, kunci utamanya adalah menemukan waktu masuk yang tepat. Jika ingin mendapatkan keuntungan dari selisih harga melalui trading jangka menengah, maka dibutuhkan kemampuan analisis pasar yang solid dan alat investasi yang sesuai.
Sebelum Membeli Emas, Pahami 5 Cara Investasi Ini
Pilihan untuk menjaga nilai jangka panjang dan perdagangan jangka pendek sangat berbeda. Mari kita mulai dari tujuan investasi, dan lihat mana yang paling cocok untukmu.
Perbandingan Cara Investasi
Cara Pertama: Emas Fisik—Tradisional Tapi Kurang Efisien
Berlian, koin emas, perhiasan emas, dan emas fisik lainnya masih menjadi pilihan utama banyak investor, dengan tempat pembelian meliputi bank, toko emas, dan pawnshop.
Keunggulannya adalah risiko paling rendah, operasi sederhana, dan fisik yang ada di tangan memberikan rasa aman. Tapi kekurangannya juga jelas—biaya kepemilikan tinggi (perlu brankas dan perlindungan asuransi), likuiditas buruk (sering mengalami “mudah beli sulit jual”), biaya transaksi yang rumit.
Emas fisik secara esensial bukan aset yang menghasilkan bunga, kamu membeli hanya untuk menunggu apresiasi nilai, tidak seperti saham yang bisa memberikan dividen. Perlu juga memperhatikan aspek pajak: di Taiwan, transaksi di atas NT$50.000 harus dilaporkan sebagai penghasilan perdagangan pribadi, dan pajaknya dihitung berdasarkan margin keuntungan 6%.
Kapan waktu yang tepat membeli emas fisik? Saat tujuan utamamu adalah koleksi jangka panjang dan lindung nilai aset, bukan transaksi aktif. Bank-bank Taiwan adalah pilihan terbaik untuk membeli emas batangan dalam jumlah besar (aman dan biaya rendah), sedangkan untuk jumlah kecil bisa pertimbangkan toko emas (perhatikan kemurnian dan bandingkan harga).
Cara Kedua: Buku Tabungan Emas—Emas Kertas yang Praktis
Buku tabungan emas (juga disebut “emas kertas”) disimpan oleh bank atas nama kamu, kamu hanya perlu memegang buku tabungan untuk membeli dan menjual, tanpa harus berurusan langsung dengan fisik emas. Banyak bank besar seperti Bank Taiwan, CTBC, First Bank menyediakan layanan ini.
Cara pembelian ada tiga: beli dalam mata uang NT$, beli dalam mata uang asing, atau yang baru diluncurkan adalah buku tabungan emas dual mata uang. Membeli dalam NT$ berarti menghadapi risiko fluktuasi kurs; membeli dalam mata uang asing memerlukan biaya konversi. Secara umum, buku tabungan emas termasuk biaya transaksi yang sedang, tapi jika sering beli jual, biaya ini akan terkumpul cukup besar.
Dari segi pajak, keuntungan dari buku tabungan emas dianggap sebagai penghasilan dari transaksi properti, dan akan masuk ke dalam penghasilan gabungan tahun berikutnya. Jika mengalami kerugian, bisa dikurangkan dalam tahun yang sama, dan sisa kerugian bisa dikurangkan selama 3 tahun berikutnya.
Kelompok yang cocok: investor yang melakukan transaksi jarang, mengutamakan kemudahan, dan memiliki modal tertentu. Buku tabungan emas bahkan bisa ditukarkan dengan emas fisik, memberi fleksibilitas lebih bagi investor.
Cara Ketiga: ETF Emas—Partisipasi dengan Modal Kecil
ETF emas (Exchange Traded Fund) memungkinkan investor ritel masuk ke pasar emas dengan biaya sangat rendah. Kamu bisa memilih ETF emas Taiwan atau ETF emas AS, dan transaksi dilakukan seperti membeli saham biasa.
Struktur biaya ETF berbeda-beda: ETF emas Taiwan termasuk biaya pengelolaan (1.15%/tahun), biaya transaksi, dan pajak transaksi; ETF emas AS memiliki biaya pengelolaan lebih rendah (0.25~0.4%/tahun), tapi melibatkan biaya konversi mata uang.
Keunggulannya adalah likuiditas tinggi, modal kecil, dan kemudahan transaksi. Kekurangannya adalah hanya bisa melakukan posisi long, tidak bisa short, cocok untuk investor yang percaya prospek jangka panjang emas, bukan untuk trading jangka pendek.
Ingin membeli emas tapi dana terbatas? ETF emas adalah pilihan terbaik untuk pemula.
Cara Keempat: Kontrak Berjangka Emas—Permainan Profesional
Kontrak berjangka emas adalah kontrak berdasarkan emas internasional, di mana keuntungan dan kerugian tergantung selisih harga saat masuk dan keluar posisi. Fitur utama kontrak berjangka adalah perdagangan dua arah, 24 jam, biaya holding rendah.
Dengan membayar margin, kamu bisa menggunakan leverage untuk mengontrol volume transaksi jauh di atas modal awal, meningkatkan efisiensi modal secara signifikan. Tapi, ini juga memperbesar risiko kerugian. Selain itu, kontrak berjangka memiliki tanggal kadaluarsa, sehingga perlu melakukan penyelesaian atau rollover, yang menimbulkan biaya tambahan.
Dari segi pajak, penghasilan dari perdagangan kontrak berjangka emas saat ini tidak dikenai pajak, hanya dikenai pajak transaksi yang sangat rendah (0.0000025%).
Broker luar negeri menawarkan hampir 24 jam perdagangan dan likuiditas lebih baik, tetapi bursa berjangka Taiwan memiliki jam perdagangan yang lebih terbatas. Target utama adalah investor yang berpengalaman dalam pengelolaan modal dan mampu menanggung risiko leverage, serta trader jangka pendek atau swing.
Cara Kelima: CFD Emas—Leverage dengan Modal Terendah
Contract for Difference (CFD) mengikuti harga spot emas, dan keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan beli. Dibandingkan kontrak berjangka, CFD memiliki tiga keunggulan utama:
Membeli emas melalui CFD memungkinkan kamu memulai dengan modal sangat kecil, leverage dapat disesuaikan secara fleksibel. Analisis tren harga emas jauh lebih sederhana daripada memilih saham, dan transaksi T+0 24 jam memberikan kebebasan bertransaksi maksimal.
Namun, perlu diingat, jika penghasilan dari trading CFD luar negeri dalam satu tahun melebihi NT$1 juta, harus dihitung sebagai penghasilan pribadi dan dikenai pajak minimum.
CFD vs Kontrak Berjangka: kontrak berjangka membutuhkan modal lebih besar dan memiliki kewajiban penyelesaian, sedangkan CFD lebih fleksibel dan cocok untuk modal kecil.
Bagaimana Memilih dari 5 Cara Ini? Sesuaikan dengan Tujuan Investasimu
Jika ingin menjaga nilai jangka panjang dan melindungi dari inflasi: emas fisik, buku tabungan emas, atau ETF emas adalah pilihan tepat, fokuslah pada waktu masuk yang baik dan hindari membeli saat harga sedang tinggi.
Jika ingin mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek: kontrak berjangka emas dan CFD emas adalah alat utama. Keduanya mengikuti harga emas internasional, dan dengan kemampuan analisis yang baik, kamu bisa melakukan posisi long maupun short. CFD, dengan leverage yang fleksibel dan biaya rendah, sangat cocok untuk investor dengan modal terbatas.
Saat membeli emas, jangan abaikan faktor-faktor berikut:
Mengapa Investor Institusional Banyak Mengalokasikan Dana ke Emas?
Meskipun volatilitas emas tidak setinggi saham, emas menawarkan rasa aman yang unik. Mengalokasikan minimal 10% portofolio ke emas sudah menjadi standar para profesional.
Setiap kali inflasi meningkat, pasar bergejolak, atau situasi geopolitik memburuk, emas menjadi pusat perhatian. Setelah perang Rusia-Ukraina pecah, harga emas melonjak ke USD 2069, dan baru-baru ini kembali menembus rekor tertinggi di atas USD 3700. Karena volume transaksi emas internasional besar dan kedalaman pasar yang cukup, harga emas sering cepat merespons risiko sistemik, sehingga rentan terhadap kenaikan dan penurunan tajam.
Ini membuat emas cocok baik untuk alokasi jangka panjang sebagai lindung nilai, maupun untuk trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar. Apapun profil investasimu, memahami 5 cara membeli emas ini akan membantumu membuat keputusan yang paling cerdas dan sesuai kondisi.