Mengapa GBP/USD begitu "emosional"? Analisis mendalam tentang logika di balik pergerakan GBP

Sebagai mata uang dengan peredaran terbesar keempat di dunia, posisi poundsterling di pasar valuta asing sangat penting, tetapi kinerjanya sering kali lebih “bandel” dibandingkan mata uang utama lainnya. Jika Anda mengikuti pergerakan pound, Anda akan menyadari bahwa di balik pasangan mata uang ini sebenarnya ada logika pendorong yang jelas—setelah memahami aturan-aturan ini, pound tidak lagi begitu misterius.

Apa itu poundsterling, dan mengapa mudah berfluktuasi?

Poundsterling (GBP) adalah mata uang resmi Inggris, yang menyumbang sekitar 13% dari volume perdagangan harian di pasar forex global, hanya kalah dari dolar AS, euro, dan yen. Di antaranya, GBP/USD (pound terhadap dolar) adalah salah satu pasangan mata uang yang paling banyak diperhatikan dan termasuk dalam lima besar pasangan dengan volume perdagangan tertinggi.

Saat memperdagangkan GBP/USD, harga menunjukkan berapa banyak dolar yang diperlukan untuk membeli satu pound. Misalnya, jika harga 1.2120, berarti 1 pound = 1.2120 dolar. Digit ketiga di belakang koma disebut PIPS, digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam nilai tukar.

Mengapa volatilitas pound lebih besar daripada euro? Alasan utamanya adalah:

  • Ukuran pasar yang relatif kecil: Dibandingkan euro, skala keseluruhan pound lebih kecil, sehingga sensitivitas harga terhadap aliran dana lebih tinggi
  • Likuiditas tinggi tapi mudah berfluktuasi: Meskipun aktif diperdagangkan, harga mudah terpengaruh oleh dana jangka pendek, menyebabkan pergerakan yang tajam
  • Sensitivitas politik yang tinggi: Ketidakpastian politik di Inggris sangat mempengaruhi pound
  • Pengaruh indeks dolar AS: Sebagai mata uang non-AS, pergerakan pound berlawanan arah dengan indeks dolar, dan perubahan kebijakan Federal Reserve langsung mempengaruhi harga pound

Tiga pola utama pergerakan pound: politik, suku bunga, data ekonomi

Melihat kembali sepuluh tahun terakhir, pergerakan pound menunjukkan tiga faktor pendorong utama yang jelas.

Polanya 1: Ketidakpastian politik = Penurunan pound

Awal 2015, pound masih berada di posisi tinggi sekitar 1.53, pasar penuh kepercayaan terhadap ekonomi Inggris. Tapi stabilitas ini hancur total setelah referendum Brexit 2016. Malam pengumuman hasil voting, pound jatuh tajam dari 1.47 ke 1.22, mencatat penurunan harian terbesar dalam beberapa dekade. Peristiwa ini menunjukkan satu hal: pasar paling takut terhadap ketidakpastian.

Pada 2022, Perdana Menteri baru meluncurkan “anggaran mini” untuk merangsang ekonomi melalui pemotongan pajak besar-besaran, tetapi tanpa skema pembiayaan yang memadai, pasar pun panik. Pound langsung anjlok ke 1.03, mencatat rekor terendah. Dua kejadian ini membuktikan satu pola—seketika terjadi kekacauan politik di dalam negeri, pound akan menjadi yang pertama terkena dampaknya.

Polanya 2: Kenaikan suku bunga Federal Reserve vs kebijakan Bank of England

AS memegang posisi sentral dalam aliran modal global. Ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga, daya tarik dolar meningkat, dan mata uang non-AS seperti pound tertekan. Tapi pola ini mulai berbalik pada akhir 2024.

Seiring pasar memperkirakan AS akan mulai menurunkan suku bunga (diperkirakan akan penurunan 75-100 basis poin di paruh kedua 2025), daya tarik dolar menurun. Sementara itu, Bank of England tetap mempertahankan suku bunga tinggi karena inflasi yang masih tinggi (sekitar 3%, di atas target 2%). “Ketidaksesuaian kebijakan” ini memberi peluang rebound bagi pound—dana lebih cenderung mengalir ke aset pound yang berimbal tinggi.

Polanya 3: Data ekonomi Inggris membaik = Pound menguat

Ekonomi Inggris meskipun tidak luar biasa, tapi juga tidak kehilangan kendali. Pasar tenaga kerja stabil (tingkat pengangguran sekitar 4.1%), dan pertumbuhan upah cukup kuat, memberi dasar fundamental bagi pound. Pertumbuhan GDP kuartal keempat 2024 sebesar 0.3%, menunjukkan Inggris keluar dari resesi teknis, dan diperkirakan pertumbuhan tahunan 2025 sekitar 1.1%-1.3%.

Data ini meskipun pertumbuhan moderat, cukup untuk mendukung posisi Bank of England mempertahankan suku bunga tinggi, dan selanjutnya mendukung pergerakan pound.

Tinjauan pergerakan pound: dari puncak ke dasar lalu rebound

2015-2016: dari 1.53 ke 1.22 dalam kejatuhan besar

2015 adalah masa kejayaan terakhir pound, dengan nilai tukar di posisi tertinggi 1.53. Tapi referendum Brexit mengubah segalanya. Setelah hasil voting diumumkan Juni 2016, pound jatuh lebih dari 20% dalam beberapa minggu, memberikan dampak besar bagi investor yang memegang aset pound jangka panjang.

2020: titik terendah 1.15 akibat pandemi

Pandemi global meletus, Inggris mengalami lockdown yang berkepanjangan, tekanan ekonomi meningkat tajam. Pound sempat turun di bawah 1.15, mendekati level saat krisis keuangan global. Dolar menguat secara signifikan sebagai mata uang safe haven, dan pound menjadi salah satu korban.

2022: mimpi buruk di 1.03, rekor terendah

Krisis “anggaran mini” membuat pound jatuh ke 1.03, level terendah sepanjang sejarah. Pasar kehilangan kepercayaan terhadap ekonomi Inggris, dan pasar obligasi serta valuta bergerak liar.

2023-2025: proses pemulihan perlahan

Sejak 2023, dengan pelambatan kenaikan suku bunga AS dan Bank of England tetap mempertahankan sikap hawkish, pound perlahan pulih. Pada awal 2025, nilai tukar berfluktuasi di sekitar 1.26. Meski jauh lebih baik dari dasar 2022, masih jauh dari puncak 2015.

Bagaimana prospek pergerakan GBP terhadap USD ke depan?

Selisih suku bunga adalah kuncinya: seperti yang sudah disebutkan, AS diperkirakan akan menurunkan suku bunga sementara Inggris tetap mempertahankan suku bunga tinggi, memberikan logika kenaikan nilai tukar pound. Jika selisih ini stabil, pound berpotensi menembus 1.30, bahkan menantang zona 1.35.

Tapi risiko tetap ada: jika data ekonomi Inggris mengecewakan dan bank sentral terpaksa menurunkan suku bunga lebih cepat, pound bisa kembali menguji level 1.20 bahkan lebih rendah. Inggris juga akan memasuki periode pemilihan, dan ketidakpastian politik bisa menjadi faktor penggerak lagi.

Kesempatan di titik ini: awal 2025 di sekitar 1.26 adalah titik keseimbangan penting. Ke atas didukung oleh kebijakan suku bunga; ke bawah dipengaruhi oleh risiko politik dan data ekonomi. Investor harus memantau pidato Bank of England, langkah penurunan suku bunga Federal Reserve, dan rilis data ekonomi Inggris secara ketat.

Waktu dan metode terbaik untuk trading pound

Jam perdagangan paling aktif

Aktivitas tertinggi di pasar pound dimulai saat pembukaan pasar London (sekitar pukul 14.00 WIB). Ketika pasar AS mulai aktif (sekitar pukul 20.00 WIB), volume perdagangan mencapai puncaknya. Periode overlap ini (20.00-02.00 WIB) biasanya adalah waktu paling volatil dan peluang terbesar.

Terutama saat rilis data penting Inggris dan AS, trading pound akan lebih menarik. Keputusan Bank of England (biasanya pukul 20.00 WIB), data GDP (biasanya pukul 17.00-18.00 WIB) adalah waktu-waktu penting.

Strategi dasar trading

Jika Anda optimis pound akan menguat:

  • Beli pasar (market order)
  • Pasang limit buy di harga di bawah harga saat ini (menunggu koreksi)
  • Pasang stop loss dan target profit untuk manajemen risiko

Jika Anda pesimis pound:

  • Jual pasar (market order)
  • Pasang limit sell di harga di atas harga saat ini
  • Pasang stop loss dan target profit

Pentingnya stop loss

Baik untuk posisi long maupun short, harus selalu pasang stop loss yang masuk akal. Ini adalah cara paling efektif melindungi akun dan menghindari kerugian besar. Volatilitas pasar sulit diprediksi, dan stop loss membantu membatasi kerugian saat pergerakan tidak sesuai harapan.

Apakah masih layak memperhatikan pound saat ini?

Meskipun pound mengalami banyak gejolak akhir-akhir ini, posisi Inggris sebagai ekonomi keempat terbesar di dunia tetap tidak berubah, dan GBP/USD tetap menjadi salah satu pasangan mata uang utama dengan volume tertinggi. Kuncinya, trading pound membutuhkan pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga—stabilitas politik, kebijakan bank sentral, data ekonomi, dan perbandingan kebijakan dengan Federal Reserve, semua langsung mempengaruhi arah pound.

Jika Anda sudah cukup siap dan memahami logika “bandel” dari pound, pergerakan pound di 2025 mungkin akan memberi banyak peluang trading. Yang terpenting adalah selalu mengikuti perkembangan kebijakan dan sentimen pasar, karena ini seringkali lebih berpengaruh daripada analisis teknikal semata.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)