Dalam bidang analisis teknikal, support dan resistance adalah dua kekuatan pasar yang berlawanan. Support merujuk pada level harga yang mencegah harga dari penurunan lebih lanjut, sementara resistance adalah level harga yang membatasi kenaikan harga. Kedua konsep ini membentuk dasar analisis teknikal, membantu trader dalam menilai titik balik pasar yang mungkin terjadi.
Secara sederhana, support seperti “lantai”, ketika harga turun ke level ini, akan didukung oleh pembeli, mendorong harga untuk rebound; resistance seperti “plafon”, ketika harga naik ke level ini, akan menghadapi tekanan dari penjual, menyebabkan harga kembali turun.
Bagaimana Mengonfirmasi Posisi Support dan Resistance
Cara mengenali support dan resistance pada grafik harga sangat intuitif:
Karakteristik Support:
Terletak di dekat titik terendah historis
Harga berkali-kali menemukan dukungan dari pembeli di level ini
Membentuk struktur dasar berbentuk “V” atau lembah
Biasanya muncul setelah penurunan sebelumnya dan rebound
Karakteristik Resistance:
Terletak di dekat titik tertinggi historis
Harga berkali-kali menghadapi tekanan dari penjual di level ini
Membentuk struktur puncak berbentuk “倒V” atau puncak
Umum muncul setelah kenaikan sebelumnya dan koreksi
Cara Menggambar Garis Support dan Resistance
Menggambar garis support dan resistance tidak rumit, tetapi harus mengikuti aturan tertentu untuk memastikan akurasi:
Cara Menggambar Garis Support:
Temukan minimal dua titik terendah yang jelas pada grafik
Jika ada tiga atau lebih titik terendah yang hampir berada pada level yang sama, garisnya akan lebih efektif
Hubungkan titik-titik terendah tersebut dengan garis lurus, sehingga terbentuk garis support
Semakin sering garis support disentuh dan tidak ditembus, semakin kuat keandalannya
Cara Menggambar Garis Resistance:
Pilih minimal dua titik tertinggi yang jelas pada grafik
Jika beberapa titik tertinggi berada pada level yang sama, garisnya akan lebih terpercaya
Hubungkan titik-titik tertinggi tersebut dengan garis lurus, sehingga terbentuk garis resistance
Semakin sering garis resistance diuji, semakin signifikan kekuatannya
Perubahan Peran Support dan Resistance
Fenomena menarik di pasar adalah transformasi support dan resistance satu sama lain. Ketika harga menembus support atau resistance yang ada, garis tersebut akan “berubah” menjadi peran yang berlawanan.
Support Menjadi Resistance:
Ketika harga saham turun dari level tinggi dan menembus support asli, support yang ditembus biasanya berubah menjadi resistance baru. Bahkan jika harga rebound ke level ini, akan menghadapi tekanan dari penjual. Contohnya, jika support di 1912 dolar AS ditembus, meskipun harga rebound, sulit untuk kembali menembus 1912 dolar AS, sehingga support tersebut berubah menjadi resistance, menandakan tren penurunan akan berlanjut.
Resistance Menjadi Support:
Sebaliknya, ketika harga menembus resistance, garis resistance tersebut akan berubah menjadi support baru. Koreksi selanjutnya biasanya akan mendapatkan dukungan di level ini. Misalnya, emas menembus resistance di 1970 dolar AS dan terus naik, kemudian beberapa kali koreksi di dekat 1970 dolar AS dan mendapatkan dukungan, menandakan resistance tersebut telah berubah menjadi support, menandakan tren kenaikan akan berlanjut.
Standar Mengidentifikasi Breakout yang Valid
Tidak semua sentuhan harga merupakan breakout yang nyata, trader perlu memahami kondisi konfirmasi breakout yang valid:
Konfirmasi Penutupan Harga:
Breakout yang valid harus dikonfirmasi dengan penutupan harga, bukan hanya titik tertinggi atau terendah intra-hari. Biasanya, breakout dianggap sah jika harga menembus support atau resistance lebih dari 3%, berdasarkan penutupan.
Volume Perdagangan:
Breakout harus disertai peningkatan volume yang signifikan. Idealnya, volume saat breakout harus lebih dari 30% dari rata-rata volume 5 hari terakhir. Volume yang kurang dari itu seringkali menandakan sinyal palsu dan mudah dibantah.
Pengujian Berulang:
Harga yang berkali-kali menguji support atau resistance yang sama tanpa menembusnya, semakin memperkuat validitas support/resistance tersebut. Sebaliknya, jika harga menembus level tersebut dengan mudah pada percobaan pertama, kekuatan level tersebut biasanya lebih lemah.
Penerapan Garis Support dan Resistance dalam Trading
Untuk trader yang melakukan posisi long:
Trader posisi long biasanya membuat keputusan trading berdasarkan support:
Entry: Saat harga kembali ke dekat support, ini adalah peluang beli yang baik. Semakin kokoh support (semakin sering diuji), semakin percaya diri untuk membeli.
Stop Loss: Jika harga menembus support, stop loss harus ditempatkan 3-5% di bawah level breakout, untuk menghindari false breakout.
Target Profit: Biasanya menggunakan resistance terdekat sebagai target profit.
Untuk trader posisi short:
Trader posisi short biasanya bergantung pada resistance:
Entry: Saat harga menyentuh resistance, ini adalah titik jual atau short yang ideal.
Stop Loss: Stop loss harus ditempatkan 3-5% di atas level resistance.
Target Profit: Menggunakan support terdekat sebagai level untuk menutup posisi dan mengambil keuntungan.
Contoh Analisis Tren Emas
Sebagai contoh, kita lihat penerapan support dan resistance dalam praktik nyata:
Periode Penurunan Maret-November 2022:
Emas dari puncak 2066 dolar AS terus menurun, melewati beberapa resistance di sekitar 1996, 1895, 1810, dan 1725 dolar AS. Setiap rebound tidak mampu menembus level ini, akhirnya tren turun berlanjut. Trader long sebaiknya mengurangi posisi atau stop loss di dekat resistance ini, karena berkali-kali diuji dan gagal ditembus, menandakan tren turun belum berakhir.
Periode Kenaikan November 2022-Juni 2023:
Setelah turun ke 1616 dolar AS, emas mulai berbalik naik, dengan support di 1616, 1719, dan 1805 dolar AS. Setiap koreksi ke level ini mendapatkan dukungan dan harga melanjutkan kenaikan. Trader bullish bisa membeli di dekat support ini dan menargetkan resistance berikutnya sebagai target keuntungan.
Peringatan Penting
Meskipun analisis support dan resistance efektif, tetaplah ingat bahwa ini hanyalah salah satu alat dalam analisis teknikal. Untuk meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, disarankan untuk tidak bergantung hanya pada garis support dan resistance, tetapi juga menggabungkan 2-3 indikator teknikal lain (seperti moving average, RSI) untuk konfirmasi silang. Dengan demikian, strategi trading akan lebih kokoh. Selain itu, baik untuk posisi jangka menengah maupun jangka panjang, konsep support dan resistance berlaku, dan semakin panjang periode waktunya, semakin tinggi keandalan level-level ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menguasai Garis Dukungan dan Resistansi: Dari Pemahaman Dasar hingga Aplikasi Perdagangan Praktis
Apa itu Support dan Resistance?
Dalam bidang analisis teknikal, support dan resistance adalah dua kekuatan pasar yang berlawanan. Support merujuk pada level harga yang mencegah harga dari penurunan lebih lanjut, sementara resistance adalah level harga yang membatasi kenaikan harga. Kedua konsep ini membentuk dasar analisis teknikal, membantu trader dalam menilai titik balik pasar yang mungkin terjadi.
Secara sederhana, support seperti “lantai”, ketika harga turun ke level ini, akan didukung oleh pembeli, mendorong harga untuk rebound; resistance seperti “plafon”, ketika harga naik ke level ini, akan menghadapi tekanan dari penjual, menyebabkan harga kembali turun.
Bagaimana Mengonfirmasi Posisi Support dan Resistance
Cara mengenali support dan resistance pada grafik harga sangat intuitif:
Karakteristik Support:
Karakteristik Resistance:
Cara Menggambar Garis Support dan Resistance
Menggambar garis support dan resistance tidak rumit, tetapi harus mengikuti aturan tertentu untuk memastikan akurasi:
Cara Menggambar Garis Support:
Cara Menggambar Garis Resistance:
Perubahan Peran Support dan Resistance
Fenomena menarik di pasar adalah transformasi support dan resistance satu sama lain. Ketika harga menembus support atau resistance yang ada, garis tersebut akan “berubah” menjadi peran yang berlawanan.
Support Menjadi Resistance: Ketika harga saham turun dari level tinggi dan menembus support asli, support yang ditembus biasanya berubah menjadi resistance baru. Bahkan jika harga rebound ke level ini, akan menghadapi tekanan dari penjual. Contohnya, jika support di 1912 dolar AS ditembus, meskipun harga rebound, sulit untuk kembali menembus 1912 dolar AS, sehingga support tersebut berubah menjadi resistance, menandakan tren penurunan akan berlanjut.
Resistance Menjadi Support: Sebaliknya, ketika harga menembus resistance, garis resistance tersebut akan berubah menjadi support baru. Koreksi selanjutnya biasanya akan mendapatkan dukungan di level ini. Misalnya, emas menembus resistance di 1970 dolar AS dan terus naik, kemudian beberapa kali koreksi di dekat 1970 dolar AS dan mendapatkan dukungan, menandakan resistance tersebut telah berubah menjadi support, menandakan tren kenaikan akan berlanjut.
Standar Mengidentifikasi Breakout yang Valid
Tidak semua sentuhan harga merupakan breakout yang nyata, trader perlu memahami kondisi konfirmasi breakout yang valid:
Konfirmasi Penutupan Harga: Breakout yang valid harus dikonfirmasi dengan penutupan harga, bukan hanya titik tertinggi atau terendah intra-hari. Biasanya, breakout dianggap sah jika harga menembus support atau resistance lebih dari 3%, berdasarkan penutupan.
Volume Perdagangan: Breakout harus disertai peningkatan volume yang signifikan. Idealnya, volume saat breakout harus lebih dari 30% dari rata-rata volume 5 hari terakhir. Volume yang kurang dari itu seringkali menandakan sinyal palsu dan mudah dibantah.
Pengujian Berulang: Harga yang berkali-kali menguji support atau resistance yang sama tanpa menembusnya, semakin memperkuat validitas support/resistance tersebut. Sebaliknya, jika harga menembus level tersebut dengan mudah pada percobaan pertama, kekuatan level tersebut biasanya lebih lemah.
Penerapan Garis Support dan Resistance dalam Trading
Untuk trader yang melakukan posisi long:
Trader posisi long biasanya membuat keputusan trading berdasarkan support:
Entry: Saat harga kembali ke dekat support, ini adalah peluang beli yang baik. Semakin kokoh support (semakin sering diuji), semakin percaya diri untuk membeli.
Stop Loss: Jika harga menembus support, stop loss harus ditempatkan 3-5% di bawah level breakout, untuk menghindari false breakout.
Target Profit: Biasanya menggunakan resistance terdekat sebagai target profit.
Untuk trader posisi short:
Trader posisi short biasanya bergantung pada resistance:
Entry: Saat harga menyentuh resistance, ini adalah titik jual atau short yang ideal.
Stop Loss: Stop loss harus ditempatkan 3-5% di atas level resistance.
Target Profit: Menggunakan support terdekat sebagai level untuk menutup posisi dan mengambil keuntungan.
Contoh Analisis Tren Emas
Sebagai contoh, kita lihat penerapan support dan resistance dalam praktik nyata:
Periode Penurunan Maret-November 2022: Emas dari puncak 2066 dolar AS terus menurun, melewati beberapa resistance di sekitar 1996, 1895, 1810, dan 1725 dolar AS. Setiap rebound tidak mampu menembus level ini, akhirnya tren turun berlanjut. Trader long sebaiknya mengurangi posisi atau stop loss di dekat resistance ini, karena berkali-kali diuji dan gagal ditembus, menandakan tren turun belum berakhir.
Periode Kenaikan November 2022-Juni 2023: Setelah turun ke 1616 dolar AS, emas mulai berbalik naik, dengan support di 1616, 1719, dan 1805 dolar AS. Setiap koreksi ke level ini mendapatkan dukungan dan harga melanjutkan kenaikan. Trader bullish bisa membeli di dekat support ini dan menargetkan resistance berikutnya sebagai target keuntungan.
Peringatan Penting
Meskipun analisis support dan resistance efektif, tetaplah ingat bahwa ini hanyalah salah satu alat dalam analisis teknikal. Untuk meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, disarankan untuk tidak bergantung hanya pada garis support dan resistance, tetapi juga menggabungkan 2-3 indikator teknikal lain (seperti moving average, RSI) untuk konfirmasi silang. Dengan demikian, strategi trading akan lebih kokoh. Selain itu, baik untuk posisi jangka menengah maupun jangka panjang, konsep support dan resistance berlaku, dan semakin panjang periode waktunya, semakin tinggi keandalan level-level ini.