Pada tahun 2025, struktur kepemilikan Bitcoin (BTC) mengalami perubahan yang menarik. Data on-chain menunjukkan bahwa volatilitas pasar secara keseluruhan menurun, tetapi aliran dana dan perubahan struktur sedang menjadi variabel kunci yang mempengaruhi pergerakan harga BTC.
Berdasarkan data Santiment, sejak Juli, jumlah dompet ritel yang memegang di bawah 0.1 BTC meningkat sekitar 3.3%, sementara dompet paus yang memegang antara 10 hingga 10.000 BTC hanya mengalami peningkatan kecil sebesar 0.36%. Perbandingan ini dengan jelas mencerminkan: setelah harga naik ke puncak tahap tertentu, beberapa pemain besar memilih untuk mengurangi posisi di level tinggi, sementara ritel terus membeli saat koreksi.
Sementara itu, selama sebagian besar waktu di tahun 2025, Bitcoin terus keluar dari bursa, menunjukkan bahwa lebih banyak BTC dipindahkan ke alamat yang dipakai untuk kepemilikan jangka panjang. Bahkan jika harga tetap berfluktuasi dalam kisaran, tren ini tidak berubah, menyebabkan adanya “ketidaksesuaian” antara pasokan Bitcoin dan performa harga.
Berbeda dari sebelumnya, kekuatan beli ritel meningkat, tetapi tidak langsung berkontribusi pada kenaikan harga. Salah satu alasan utama adalah perubahan dalam “kolam penampungan” dana. Pada paruh kedua tahun, pasokan stablecoin ERC-20 terus meningkat, menunjukkan bahwa dana masih tetap berada di dalam pasar kripto, tetapi lebih banyak dalam posisi menunggu dan mengamati.
Selain itu, fokus perdagangan beralih dari pasar spot ke derivatif. Volume perdagangan futures dan kontrak perpetual meningkat, dan pengaruh open interest (OI) terhadap harga BTC jangka pendek menjadi lebih signifikan. Secara alami, permintaan spot menjadi kurang penting karena sebagian digantikan oleh perdagangan leverage, yang juga memperbesar ketidakstabilan pasar.
Dalam tren akhir tahun, likuidasi posisi secara masif sering terjadi, memperburuk volatilitas harga Bitcoin, dan semakin menegaskan bahwa struktur pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh posisi dan leverage.
Melihat ke tahun 2026, tahun 2025 mungkin menandai masuknya pasar Bitcoin ke tahap yang lebih matang. Tren di masa depan lebih cenderung memberi penghargaan pada kesabaran dan alokasi jangka panjang, bukan pada euforia mengejar harga. Harga akhirnya akan kembali ke kisaran yang wajar, hanya saja mungkin akan melambat — dan ini mungkin bukan hal yang buruk.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Rekapitulasi Bitcoin tahun 2025: Kepemilikan ritel meningkat 3,3%, paus besar secara diam-diam mundur, pasar sedang menjadi "matang"
Pada tahun 2025, struktur kepemilikan Bitcoin (BTC) mengalami perubahan yang menarik. Data on-chain menunjukkan bahwa volatilitas pasar secara keseluruhan menurun, tetapi aliran dana dan perubahan struktur sedang menjadi variabel kunci yang mempengaruhi pergerakan harga BTC.
Berdasarkan data Santiment, sejak Juli, jumlah dompet ritel yang memegang di bawah 0.1 BTC meningkat sekitar 3.3%, sementara dompet paus yang memegang antara 10 hingga 10.000 BTC hanya mengalami peningkatan kecil sebesar 0.36%. Perbandingan ini dengan jelas mencerminkan: setelah harga naik ke puncak tahap tertentu, beberapa pemain besar memilih untuk mengurangi posisi di level tinggi, sementara ritel terus membeli saat koreksi.
Sementara itu, selama sebagian besar waktu di tahun 2025, Bitcoin terus keluar dari bursa, menunjukkan bahwa lebih banyak BTC dipindahkan ke alamat yang dipakai untuk kepemilikan jangka panjang. Bahkan jika harga tetap berfluktuasi dalam kisaran, tren ini tidak berubah, menyebabkan adanya “ketidaksesuaian” antara pasokan Bitcoin dan performa harga.
Berbeda dari sebelumnya, kekuatan beli ritel meningkat, tetapi tidak langsung berkontribusi pada kenaikan harga. Salah satu alasan utama adalah perubahan dalam “kolam penampungan” dana. Pada paruh kedua tahun, pasokan stablecoin ERC-20 terus meningkat, menunjukkan bahwa dana masih tetap berada di dalam pasar kripto, tetapi lebih banyak dalam posisi menunggu dan mengamati.
Selain itu, fokus perdagangan beralih dari pasar spot ke derivatif. Volume perdagangan futures dan kontrak perpetual meningkat, dan pengaruh open interest (OI) terhadap harga BTC jangka pendek menjadi lebih signifikan. Secara alami, permintaan spot menjadi kurang penting karena sebagian digantikan oleh perdagangan leverage, yang juga memperbesar ketidakstabilan pasar.
Dalam tren akhir tahun, likuidasi posisi secara masif sering terjadi, memperburuk volatilitas harga Bitcoin, dan semakin menegaskan bahwa struktur pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh posisi dan leverage.
Melihat ke tahun 2026, tahun 2025 mungkin menandai masuknya pasar Bitcoin ke tahap yang lebih matang. Tren di masa depan lebih cenderung memberi penghargaan pada kesabaran dan alokasi jangka panjang, bukan pada euforia mengejar harga. Harga akhirnya akan kembali ke kisaran yang wajar, hanya saja mungkin akan melambat — dan ini mungkin bukan hal yang buruk.